アプリをダウンロード
37.5% Menyusun Kembali Waktu (Recast Time) / Chapter 3: Sesuatu Yang Ku Inginkan

章 3: Sesuatu Yang Ku Inginkan

Kali ini, keinginanku menjadi kenyataan, entah apa yang terjadi sampai aku bisa mengulang kembali waktu, di saat yang bersamaan...

Aku mulai mempunyai teman

Rasanya sangat aneh kali ini, aku mulai di dekati beberapa orang di kelas yang sama sekali belum ku kenal sebelumnya, mungkin alasannya karena Rio adalah salah satu murid aktif di sekolah & sangat mudah akrab dengan orang, aku lebih suka menyebutnya caper (cari perhatian). Di sisi lain, aku sangat senang karena sifat introvert-ku makin lama makin hilang & mulai berkomunikasi dengan orang orang di kelas, walaupun beberapa di antaranya sepertinya hanya memanfaatkanku untuk mendapatkan nilai bagus, mengingat ini sudah kelas 3 SMA, jadi banyak siswa yang mulai fokus untuk menghadapi beberapa ujian akademis.

Mulai saat itu aku jadi sering me-ngobrol dengan Rio, wajar saja karena dia adalah teman sebangku

"Teng.....teng.....teng" suara lonceng sekolah untuk jam istirahat.

"Kuno sekali" Pikirku

Di saat yang sama, Rio menghampiri aku dengan maksud & tujuan tertentu yang umum jika sudah masuk jam istirahat

"Fik, ke kantin yuk ?" Kata Rio sambil memegang pundak (bisa di bilang ini salah satu sikap caper dia)

"Oh iya, apa kau tidak membawa bekal ?" Kataku menjawab pertanyaan sok akrab dia (Ini juga salah satu sikap introvert-ku yang masih muncul)

"Kebetulan tadi lupa bawa bekal dari rumah, padahal ini hari pertama semester baru ya.....hahaha" jawab Rio dengan memberikan alasannya

"Ampun dah nih orang, caper tingkat akut apa ?" Pikirku mengenai sikap rio

Untuk beberapa alasan, aku tidak terlalu suka sikap Rio, atau mungkin karena pandangan berbeda ku terhadap orang lain yang membuat Rio seakan-akan mempunyai sikap aneh seperti itu ? Entahlah. Karena wajar juga sih beberapa orang mempunyai sikap seperti itu di masa masa sekolah, tapi akan terlihat aneh jika orang berumur 17 tahun terlihat akrab dengan seorang pegawai minimarket berumur 24 tahun.

"Hei Rio, mau ke kantin bareng ?" Sahut anak perempuan kelas sebelah dengan beberapa temannya kepada rio

"Oh boleh, ayo Fik sekalian aja bareng mereka" Ucap Rio dengan santainya

"Oi oi, jangan membuat aku terlihat menyedihkan di depan orang lain, lagi pula kelihatannya perempuan-perempuan itu adalah anak yang hits di sekolah ini" Pikirku yang selalu berpikiran negatif

"E-eh a-anu, duluan aja deh, nanti ku susul" Ucapku dengan memberikan alasan agar tidak ikut ke kantin.

"Oh kamu yang namanya Fikri ya ? Yang katanya salah satu dari 5 anak terpintar di sekolah, tapi kayanya kamu jarang bergaul dengan orang lain nih, hahaha" Kata kata yang keluar dari salah satu anak perempuan kenalan Rio

"Hah apa ? Ini pujian atau hinaan hah ? mungkin ada bagusnya juga menjadi introvert, agar tidak bertemu orang yang seperti ini " Pikirku.

"Ah maaf ya, kalo ucapanku tadi agak menyinggung, namaku Shifa, senang bertemu denganmu" Ucap Shifa sambil memperkenalkan dirinya kepadaku (mungkin sebagai permintaan maaf).

"O-oh iya gak apa apa kok, namaku Fikri" Kataku untuk memperkenalkan diri walaupun rasanya di hajar oleh orang lain lebih baik daripada harga diri di injak (Efek pertama kali di hina)

"Iya juga, ini Rini & Fika" Kata Shifa memperkenalkan 2 teman dia.

"Halo salam kenal" Sahut Rini & Fika secara bersamaan.

"Sa-salam kenal" Ucapku dengan sangat gugup karena ini pertama kalinya aku berbicara dengan perempuan.

"Jadi kalian udah saling kenal kan ? Yuk ke kantin bareng" Kata Rio untuk kembali mengajakku ke kantin.

Lalu Rio mendekatkan wajahnya ke telingaku untuk membisikkan sesuatu

"Oi Fik, ayolah, lagian kamu jarang jarang loh bisa jalan bareng perempuan, mereka bertiga itu bisa di bilang incaran para laki laki di sekolah ini" Bisik rio yang sifatnya menggoda.

"Iya iya deh, aku ikut kalo gitu" Ucap pasrah ku yang sepertinya tidak punya pilihan lain

Walaupun aku sedikit tidak suka dengan sikap caper Rio, tapi aku juga tidak mau menyakiti hatinya karena ini pertama kalinya aku mendapatkan teman di sekolah, lagipula, ini mungkin adalah salah satu jalan untuk mengubah masa depan.

"Ayo ke kantin sekarang, sebentar lagi mau bel masuk pelajaran ke 4 loh" Ucap Fika.

Pada akhirnya kami mengakhiri obrolan & pergi menuju kantin bersama-sama, rasanya sangat aneh karena ini pertama kalinya aku pergi bersama dengan orang lain ke kantin

"entah kenapa sekarang banyak orang yang mau berbicara denganku"

Aku selalu berpikir seperti itu sampai sekarang, tapi mungkin tidak harus terlalu di pikirkan karena hanya akan menambah beban pikiran saja.

Di saat aku & yang lainnya selesai membeli beberapa makanan di kantin, aku kembali merasakan hal berbeda yang belum pernah ku dapatkan sebelumnya.....

"Rio, ayo balik ke kelas, udah selesai beli makanannya kan ?" Ucap ku yang ingin segera balik ke kelas (sifat alami seorang introvert-ku kembali muncul)

"Loh udah mau ke kelas ? Kenapa gak makan bareng aja di bangku itu?" Kata Rini sambil menunjuk bangku di dekat taman sekolah

"Nah iya Fik, ayolah sekali kali kita makan bareng yang lain, di kelas pasti jenuh" Ucap rio dengan tujuan mengajak.

"Iya iya deh, tapi gak lama ya ?" Kataku yang sebenarnya terpaksa untuk mengikuti keinginan mereka.

Kami ber-lima pun duduk di bangku taman sambil menyantap makanan yang sudah di beli di kantin tadi, tapi ada saja yang menggosipkan hal hal aneh tentang kami ber-lima

"Eh itu si Fikri kan ? Dia sekarang kok main bareng Rio sama teman temannya sih ?

"Mereka lagi pacaran ya ? Bisa akrab banget gitu?"

"Itu Shifa, Rini sama Fika kan ? Kok mainnya sama Fikri sih ? Aneh ya hahaha"

Bisik bisik siswa di sekolah mengenai kami berlima. Dan yah, yang menjadi pusat perhatian adalah aku sendiri

"Sudah ku duga ini akan terjadi, apa aku balik ke kelas aja ya ?" Pikirku yang tidak tahan lagi dengan cemooh-an siswa sekitar, rasanya ingin mati saja.

"Udah Fik, gak usah di dengerin, toh gak ngaruh ke kita juga kan ?" Ucap Rio yang sepertinya dia tau apa yang sedang kupikirkan.

"Iya Fik, nih mau pisang goreng gak ?" Ucap shifa sambil menawarkan makanannya (tujuannya mungkin agar aku tidak cemas)

Aku heran dengan mereka, kenapa bisa tahan dengan gosip & cemooh-an yang beredar di sekolah. Tapi di saat yang bersamaan, aku merasakan kebaikan dari orang orang yang baru ku temui tadi & mereka menganggapku sebagai temannya, dan akhirnya aku menemukan apa yang harus ku harapkan untuk mengubah masa depan hampa yang ku jalani nanti

"Yang ku harapkan adalah...."

Kenangan bersama dengan orang orang yang ku cintai

To Be Continued...

"Tanpa ku sadari, aku sedang di awasi oleh seseorang".


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C3
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン