アプリをダウンロード
52.94% Please Untie Me / Chapter 9: Pengganggu part 1

章 9: Pengganggu part 1

" Maaf ya! Aku buru-buru tadi. Tampaknya kau murid baru. Siapa namamu?" tanya remaja itu lagi tersenyum lebar.

" Naruto," ucap surai kuning tersenyum.

" Namaku Kiba...Inuzuka Kiba. Senang bertemu denganmu. Aku harap kita bisa menjadi teman".

Senyum Naruto semakin mengembang mendengar kata teman terlontar dari orang yang baru saja ditemuinya itu. Tanpa surai kuning itu sadari, ada sepasang mata yang menatapnya dengan penuh kebencian.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Deg.... deg... deg

Jantung Naruto tak pernah berdetak sekeras ini. Didepannya sudah duduk lebih dari 30 orang seusianya. Mereka menatap Naruto dengan wajah penasaran.

Ada yang tampak berbinar senang. Ada yang tampak tak peduli. Ada pula yang hanya melihatnya sekilas.

Suasana yang terasa sepi itu pecah setelah sang walikelas buka suara.

"Naruto.... perkenalkan dirimu, " perintah sang guru yang bernama Iruka.

Sedikit tergagap Naruto memperkenalkan diri.

"Namaku U-uzumaki Nar-rut-to. Salam kenal, " ucapnya sambil menundukkan kepala.

Awalnya dia merasa jika calon teman-temannya itu tak akan menyukainya. Sampai kemudian dia mendengar suara riuh sorakan.

Ketika didongakkan kepalany dan, terlihat wajah seluruh isi kelas tampak senang.

Segera wajah khawatir Naruto berubah menjadi senyum bahagia dan tubuhnya yang sedari tadi menegang langsung lemas seketika.

"Sekolah yang menarik, " komentarnya dalam hati.

------------------------------------------------------------------------------------

Memasuki istirahat, banyak teman-teman yang mulai mendekatinya.

" Hai... Namamu Neji... Salam kenal, " seorang pemuda berambut panjang memperkenalkan diri.

Disampingnya berdiri pria kurus berkuncir atas yang terlihat selalu mengantuk.

"Shikamaru..... Salam kenal".

"Salam kenal minna, "senyum Naruto mengembang lebar.

"Hei jangan melupakan aku, " kata pemuda yang baru ditemui tadi pagi.

"Tentu saja aku masih mengingatmu Kiba-san".

Saat tengah asyik bercengkrama dengan sahabat barunya, dari arah pintu kelas terlihat surai hitam berdiri di sana.

Dia sedikit melambaikan tangan ke arah Naruto.

Pemuda itu siapa lagi kalau bukan Sasuke.

Senyum sang surai kuning melebar menyambut sang tuan.

Mereka seolah tak sadar jika tengah diawasi.

Meski banyak yang bertanya - tanya mengapa bisa anak baru dekat dengan ketua osis namun tak ada yang benar-benar berani mengkonfirmasinya.

Semua hanya berusaha tampak tak mempedulikannya.

Sebab mereka tahu, masalah besar jika mereka sampai berurusan dengan keluarga Uchiha.

Segera Naruto yang melihat tuannya datang, langsung beranjak dari tempat duduknya mendekati Sasuke. Tak lupa dia berpamitan pada sahabat barunya.

Awalnya Naruto mengira jika dia akan diajak ke kantin.

Ternyata surai hitam itu justru mengajak Naruto ke sebuah ruangan.

Jika dari luar tampak seperti gudang yang sudah lama tak digunakan.

Selain bentuk ruangan yang sudah tak terawat, lokasinya juga cukup jauh dari gedung sekolah.

Tepatnya berada di samping gedung olahraga.

Meski kondisi luar bangunan itu tampak aneh, pemandangan berbeda dapat terlihat di dalam ruangan.

Ketika masuk, ruangannya benar-benar mewah. Ada kasur yang berukuran sedang dengan sofa merah di sampingnya

Pada bagian sudut lainnya terdapat meja kerja dengan ratusan berkas tersusun rapi. Sementara dibagian samping meja kerja terdapat lemari es dan kamar mandi. Benar-benar ruangan yang lengkap.

"Ini dimana Sasuke-sa... " belum juga Naruto bertanya tarikan tangan yang kuat memaksanya menjatuhkan diri tepat di dada Sasuke.

Segera rapatkannya tubuh si pelayan.

Tak ada yang berniat memulai pembicaraan di sana. Mereka berdua seolah tengah meresapi kebersamaan yang serasa candu itu.

Beberapa menit telah berlalu, namun Sasuke masih enggan melepas pelayannya. Namun detik kemudian Sasuke mulai membuka suara .

"Jadi bagaimana dengan hari pertama sekolahmu? Menyenangkan? "

Tak butuh waktu lama bagi Naruto untuk menjawab. Dia mulai bercerita tentang hari pertamanya bersekolah, dimana dia mendapat banyak teman baru yang menarik.

Wajahnya tampak bahagia saat bercerita, sementara Sasuke hanya mendengarkan ocehan Naruto sambil terkadang mempererat pelukannya.

Waktu terus berjalan.

Dan tanpa terasa bunyi bel tanda istirahat berakhir berbunyi.

"Sasuke-san"

"Hn"

"Kurasa istirahatnya sudah berakhir"

"Hn"

"Bukankah seharusnya kita kembali ke kelas? "

"...."

"Sasuke-saaan"

"Hn"

"Aku sunguh-sungguh, " kata Naruto menggembungkan pipinya.

Senyum simpul terlihat dari wajah Sasuke. Dengan gemas di kecupnya bibir ranum Naruto. Meski hanya berlangsung beberapa detik saja, namun berhasil membuat wajah Naruto semerah tomat.

Melihat wajah Naruto yang menggemaskan membuat Sasuke semakin merapatkan pelukannya.

Sejenak kemudian, dilepaskannya pelukan itu.

"Lebih baik kau pergi duluan", perintah Sasuke.

"Kenapa tidak ke kelas bersama? " tanya Naruto bingung.

" Aku masih ada kerjaan di sini. Kamu bisa kembali sendirikan? "

"Hai" jawab Naruto penuh semangat.

Segera dia melangkahkan kakinya keluar ruangan itu.

Sebenarnya dia masih merasa penasaran dengan ruangan itu, namun Naruto tahu itu bukan kapasitasnya untuk bertanya pada sang majikan.

Belum 500 meter dia berjalan dari ruangan yang digunakan bersama Sasuke, tampak seorang perempuan bersurai merah dan berkacamata tengah berjalan berlawanan arah dengannya.

Tampak perempuan yang membawa banyak berkas itu melihat tajam ke arah Naruto.

Awalnya tatapan itu tak dipedulikannya. Sampai saat keduanya berpapasan, terdengar lirih perempuan itu berujar, " dasar pelacur".

Naruto yang kaget mendengar bisikan perempuan itu segera menghentikan langkah nya.

Saat dia menoleh ke arah si perempuan, surai merah itu justru tampak melenggang santai menuju ruangan yang juga digunakan Sasuke.

Naruto sedikit terkaget dan bingung. Apalagi melihat perempuan itu masuk dengan mudahnya.

Yang lebih aneh lagi, sebelum perempuan itu masuk, dia terlihat menyeringai ke arah Naruto.

"Apa-apaan wanita itu, " batin Naruto sedikit kesal.

Meski saat ini dia tak tahu apa yang terjadi. Namun pertemuannya dengan perempuan berkacamata itu justru akan menuntunnya ke masalah baru.


クリエイターの想い
ambar260292 ambar260292

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C9
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン