Serasa mendapatkan sedikit semangat, Agam membenarkan ucapan Joseph. Bahwa obat dari sakit hati itu sendiri ialah jatuh cinta lagi. Perlahan akan mencoba melupakan Reva dan menemukan sosok pengganti. Namun, sampai saat ini dirinya masih tak mampu.
Joseph melirik sekilas ke arahnya. Pria itu sangat berjasa dalam hidup Agam. Walaupun sempat bersitegang waktu itu dalam mendapatkan hati Reva, tapi mereka sudah bersahabat baik.
"Jangan terlalu kau pikirkan, ya. Aku yakin kau bisa bangkit kembali," ucap Joseph.
"Terima kasih banyak, Jo, karena sudah memberiku semangat."
"Iya, sama-sama. Kau tenangkan diri dulu beberapa hari ini, ya." Joseph menepuk-nepuk pundak Agam, agar pria itu segera bangkit dari keterpurukan ini.
Joseph berencana akan memberikan Agam pekerjaan, bila pria itu sudah merasa sedikit tenang. Ia akan membantu masalah perekonomian Agam dengan memberinya kerjaan. Tak tega rasanya melihat pria itu hanya sebatang kara dan terus bersedih hati.