"Aku tak menyangka Ayah tega melakukan itu," ujar Alisa sambil menangis di kursi belakang.
Anton juga tak menyangka bahwa Pak Surya tega melakukan hal ini. Ayahnya Saga memang tak punya hati. Bisa-bisanya pria itu menyuruh Reva untuk mengambil seorang bayi dari tangan Alisa.
"Nyonya yang sabar, ya. Aku pun turut prihatin atas kejadian ini." Anton melirik wajah Alisa dari pantulan kaca spion mobil yang tergantung di atas.
Wanita itu masih saja menangis. Anton sama sekali tak tega melihatnya. Pria itu hanya bisa menyabarkan Alisa dan fokus menyetir. Ingin sekali ia mengadukan hal ini pada Saga.
"Apa jadinya kalau Saga tahu akan hal ini? Pasti dia sangat membenci ayahnya sendiri." Alisa pun menyeka air matanya.
"Lebih baik Saga tahu hal ini. Nyonya jangan diam saja. Aku sungguh tak tega melihat Nyonya menderita seperti ini." Anton turut sedih. Matanya mulai berkaca-kaca seakan hendak menangis.