Rasa tak enak hati masih menyelimuti perasaan Reva. Ia hanya menumpang tinggal di sini untuk sementara waktu. Namun, pria itu telah memberikan kenyamanan yang begitu besar. Membuatnya merasa sangat dihargai sebagai tamu. Walaupun, rumah Agam terlihat sederhana saja, entah kenapa Reva merasa sangat nyaman berada di sini. Berbeda sekali saat tinggal di rumahnya sendiri.
"Kenapa ya, di rumah Agam sangat nyaman? Padahal tak ada AC dan tak ada barang mewah lainnya." Reva mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar Agam.
Reva saat ini tengah merebahkan diri di atas tempat tidur. Ia merasa nyaman tidur di sini. Namun, dirinya juga merasa tak tega kalau Agam yang harus berada di ruang tamu.
"Apa aku suruh saja Agam tidur di kamar ini berdua denganku? Aku bisa saja tidur di lantai."
Hari sudah larut malam dan menunjukkan pukul setengah sepuluh. Reva tak tega, kalau membiarkan pria itu sendirian tidur di ruang tamu. Apalagi Agam tak membawa selimut untuk tidur.