Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, dan suasana di rumah Bianca benar-benar sangat sepi karena hanya ada gadis itu juga sang nenek. Hari ini ia memiliki janji dengan Rayvin untuk makan malam bersama, entah dalam rangka apa tetapi yang jelas Rayvin meminta gadis cantik itu untuk menemaninya makan malam hari ini.
Bianca sudah siap dengan mengenakan dress feminim cantik berwarna merah dan high heels dengan warna senada pula.
"Kamu mau kemana malam-malam seperti ini?" tanya nenek Bianca perhatian.
"Hanya makan malam bersama dengan teman, nek. Apa tidak boleh?" jawab Bianca tenang.
"Boleh, tapi jangan lewat jam 10 pulangnya. Kamu mengerti?" tutur sang nenek.
"Mengerti, nek. Nenek baik sekali," puji Bianca dengan senang.
"Kamu juga sudah baik pada nenek selama ini,"
Bianca mengerucutkan bibirnya lucu, "kan memang sudah seharusnya Bianca berbuat baik kepada nenek. Nenek adalah yang paling berharga bagi Bianca, jadi nenek tidak perlu mengungkap itu,"