setelah merasakan kepuasan untuk pertama kalinya threesome, adi menjadi enerjik dan bersemangat menantikan momen berikutnya yang lebih hebat.
masih dipagi hari, bangun dari tidurnya adi melihat hiromi yang masih tersenyum manis dalam mimpinya. bangun dan mengecup ringan keningnya, adi bersiap membuat sarapan dan bento sekolahnya.
Dan kali ini, dia harus menyiapkan porsi yang lebih, karena dia akan makan bersama dua istrinya yaitu Rei dan Hayashi.
Sambil memasak hidangan yang ia pilih, yaitu ayam bumbu bali dan juga gado-gado, pasti akan membuat Hayashi dan Rei senang, pikirnya.
Dan di luar dapur tepatnya ruang makan, terdengar suara game yang terus bergema dari sana. jika dicermati lebih jauh akan terlihat loli imut yang sedang menggenggam hp dan memainkan permainan.
[kakakkk...buru masak ya, intan udah laper nihhhhh] suara intan bergema dari ruang makan.
Adi yang tengah memasak sedikit menggelengkan kepalanya, menyadari semenjak ia membelikan intan hp, dia tidak pernah lepas untuk bermain.
"kamu jangan main melulu intannnnnn.....sini bantuin kakak.....belajar masakkkk" suara ketus adi bergema di telinga intan.
[itssssss.....kakak ga asikkk...kan ada kak Hiromi, yang gantiin kakak masak, jadi ga perlu intan] jawab kembali intan yang masih terus sibuk bermain hp.
"auahhhhhhhh" jawab adi kesal tidak memperhatikan intan.
Setelah setengah jam menyelesaikan masakan, adi bersiap menghidangkan makanan, untuk sarapannya dan intan, tak lupa porsi hiromi telah adi pisahkan.
" Tannnn....sini makan buruuuu...katanya tadi laperrrrrr" teriak adi dari ruang makan, yang melihat intan menghilang.
Tak lama, sosok intan muncul dan duduk di kursi makan[Ok kak, intan udah disini] jawabnya sambil tersnyum menatap sarapan yang ada didepannya.
Dengan nasi goreng telor ceplok, sosis,dan segelas susu segar, sarapan hari ini adi persiapkan untuk mereka.
Setelah menyelesaikan sarapannya, adi bergegas mandi, meski rata-rata orang jepang mandi di malam hari dan ketika pagi mereka jarang mandi, tapi adi salut mereka tetap bersih dan putih.
Karena dia terbiasa mandi 2 kali sehari, yaitu di pagi hari dan malam hari. Adi merasa susah untuk merubah hal itu, jadi dia tetap melanjutkannya di kehidupan ini.
Meski awalnya dia dipandang aneh oleh hiromi, yang berkata" sayang kamu mandi juga dipagi hari" tanya hiromi dengan bingung. Adi yang tahu budaya jepang hanya menjelaskan bahwa ini kebiasaanya.
Dan merasa tidak ada yang salah jadi, hiromi tidak bertanya lebih jauh lagi, dan hanya menganggapnya itu biasa. Kini adi berjalan menuju ke arah sekolah, berbeda dengan biasanya, kini adi sedang menggandeng tangan seorang wanita, ya kali ini adi sedang berangkat sekolah bersama rei.
Membuat janji, keduannya bertemu di depan pertigaan dekat jalan utama menuju sekolah. dan saat ini adalah adegan setelah keduannya bertemu.
" Sayang hari ini, aku akan bertemu dengan sister Hayashi, kamu akan memilih tempat dimana untuk kita bertemu? " tanya rei sambil berjalan dengan mesra bersandar kepada adi.
Mendengar pertanyaan rei, adi tersenyum dan membalas" biasanya aku dan Hayashi bertemu di atap sayang, diruang peyimpanan" jawab adi dengan ramah.
" Ohhh dia atas atap, pantas kamu tidak pernah ketawan oleh yang lain, disana selalu dikunci oleh guru, jadi tidak ada yang pergi kesana"
"Oh ada cerita itu, aku ga tau sayang, ya mungkin karena Hayashi memegang kuncinya, jadi aku dan Hayashi selalu bisa masuk". kata adi sambil berpikir
Dan tak terasa obrolan mereka harus berhenti, karena kini mereka telah tiba di pintu gerbang, menyadari bahwa mereka telah sampai, adi dan rei berpisah untuk menuju kelas, masing-masing.
Dan di balik sudut dari ruang loker, ada sepasang mata hitam dengan raut muka yang bercampur kecewa dan kaget. Melihat rei yang dengan wajah bahagia berbicara dan berpegang tangan dengan seorang pria yang tampan.
Ada kemarahan dan perasaan di permainkan dari matanya, dan merasa dia tidak bisa menahan penghinaan ini, perlahan tapi pasti sebuah ide jahat mulai muncul dibenaknya.
Adi yang meyadari ini, hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dia hanya akan bergerak apabila dia terusik, jadi selama dia sadar tempatnya, adi juga tidak akan bergerak.
Masuk ke dalam kelas dan menyapa beberapa cewe di kelas, adi datang ke tempat duduknya. Saat baru akan duduk ada suara Saeko yang datang dari samping.
" Adi san bisakah berbicara sebentar" berkata Saeko menarik perhatian adi.
"Oh..Saeko san, tentu boleh" berkata dengan ramah dan sedikit bingung.
Berbalik menghadap Saeko dan menanti apa yang akan disampaikannya. "Adi san, apakah kamu punya waktu sehabis sekolah" berkata Saeko kepada adi.
Mendengar ajakan Saeko, adi menjadi bingung tumben-tumben ratu es ngundang dia. Tapi gapapa kita lihat Saeko mau ngapain, pikir adi.
"Emmm....ok bisa Saeko, mau ketemu dimana?" tanya adi menanyakan tempat.
" Di ruang club kendo, kamu tahu kan ruang clubnya? " berkata kembali ke pada adi.
"Ohhh...saya tau, ok kesepakatan sehabis pulang sekolah kita ketemu di ruang club kendo" jawab adi dengan ramah.
" Baiklah, kalo begitu, terima kasih adi san" jawab Saeko dengan senyum kecil.
"Ok sama-sama" kembali balasan adi kepadanya.
Tak lama bel pelajaran pertama berbunyi, dan guru pun masuk, memulai pelajaran adi kembali berkonsentrasi di kelas. ya lebih tepatnya berpura-pura.
Dan setelah pelajaran ke dua usai, kembali adi bersiap untuk makan siang bersama di atap. Keluar dari dalam kelas dan menuju ke atap, adi tak lupa menghubungi rei, menanyakan dimana ia berada.
Setelah menerima jawaban bahwa ia telah berada di atap, adi segera menuju ke sana. sampai di atap adi melihat Rei yang sedang memandang pemandangan kota, berjalan perlahan dan berkata.
" Kamu udah nunggu lama sayang?" suara adi membangunkan lamunan rei.
"ahhhh..kamu sudah disini sayang, maaf aku ga sadar" tersenyum membalas adi.
" Baiklah kalo begitu, mari kita makan bersama, Hayashi telah menunggu disana" memunjuk ke sebuah ruangan di atas.
"Emmm" jawab rei mengangguk dan ada sedikit rasa gugup. Melihat kegugupan rei, adi sedikit mengelus punggungnya dan tersenyum.
Seakan tahu dorongan adi Rei pun kembali tersenyum dan menyatakan ok.
Masuk ke dalam ruangan, adi melihat Hayashi yang telah menunggu, masuk dan memeluknya, memberikan ciuman yang singkat di bibir, sambil memperkenalkan rei.
" Sayang ini saudara perempuan kamu, namanya Rei Miyamoto dia dari kelas 2b, ade kelas aku" berkata adi kepada Hayashi mengenalkan rei.
"" ahhhh...selamat siang, siang sensei" berkata rei dengan sedikit membungkuk.
Melihat ini adi dan hayashi berdua tertawa.
"hahhahaah...."
" kamu tidak perlu memanggil ku sensei, rei ketika kita bertiga bersama, cukup saat di sekolah, selebihnya tidak perlu terlalu serius" jawab hayashi sambil mengandeng tangan rei untuk duduk disampingnya.
Melihat keduannya menjadi akur, ada perasaan lega di hati adi. dan tak lama keduanya mengobrol seperti saudara kandung. Adi yang melihat ini menjadi takjub betapa cepat mereka akur, tapi semakin cepat semakin baik.
" Ok ngobrolnya ditunda dulu, mari kita makan bersama, aku sudah buatkan masakan spesial untuk kalian berdua" berkata adi mengalihkan obrolan keduannya.
" Baiklah rei, mari kita maka dulu, dan cicipin masakan suami kita" berkata riang hayashi kepada rei.
" Ok, sister aku juga sudah lapar" jawab rei sambil tertawa.
Membuka bekal bento, aroma harum yang wangi segera keluar memenuhi ruangan. " wahhhhh harum sekali sayang, kamu masak apa buat kita?" tanya rei antusias.
" Nah menu hari ini adalah ayam bumbu bali dan gado-gado sayang"
"wahhhh...menu apa itu sayang?" tanya Hayashi penasaran
" Ya, sayang dan gado-gado itu apa juga?" menunjuk sayuran yang ada disamping ayam bakar bali.
"Ok biar aku jelaskan, jadi singkatnya Ayam bakar bumbu bali ini adalah, ayam bakar kas dari pulau bali, sedangkan gado-gado adalah sayuran salad dengan saus kacang" nah daripada repot mending cobain dulu ok.
Beberapa saat kemudian." Ahhhhhh
...aku makan sangat banyak sayang, apakah aku akan gendut?" tanya rei kepada adi sambil menepuk perutnya yang besar.
"Hihihihihih.....bisa saja kamu rei, tenang saja suami kita juga ahli diet, jadi kita tidak akan gemuk, benarkan sayang" jawab hayashi menanggapi rei.
" Yup, benar sayang kalian berdua tidak akan gemuk ko".
Ketiganya akhirnya menghabiskan makanan mereka dengan senang, dan selalu ada hal dan obrolan baru yg mereka bicarakan, terlebih adi mulai merasa dia ditinggalkan melihat keduanya sudah seperti saudara kandung.
Menghela nafas tanda tidak berdaya...ohhhh
...wanita mereka cepat sekali berubah-ubah...
Berpisah ketika jam makan selesai, adi tak lupa meminta ciuman perancis yang dalam dari keduannya, meski malu pada awalnya, karena baru kali ini mereka berciuman di depan orang lain, tetapi menyadri bahwa cepat atau lambat hal itu akan menjadi biasa bagi keduannya.
Masuk kembali ke dalam kelas, masih menggunakan sihirnya untuk mengurangi keberadaannya, adi menjadi semakin menarik di mata Saeko.
Hingga sore tiba dan waktu jam pulang berbunyi, tampak perasaan bahagia dari wajah murid di kelas, tak terkecuali adi yang siap melihat apa yang disiapkan Saeko.
" Adi san jangan lupa ok" suara Saeko terdengar dari samping adi.
" Tenang Saeko, nah bagaimana kalo kita jalan bersama menuju ke ruang club Kendo" saran adi kepada Saeko.
" Ya tidak ada yang salah, mari kita jalan bersama" kata Saeko menanggapi.
Sepanjang jalan keduannya tidak banyak bicara, hanya seperlunya saja, dan sampai beberapa saat kemudin mereka tiba di ruang club kendo.
Melihat ke dalam ruang club, tidak jauh berbeda dengan ruang club tombak, hanya saja disini lebih banyak peralatannya, daripada di club tombak.
Mempersilakan adi duduk, Saeko berjalan menuju ruang peralatan dan mengambil dua pedang kayu, dan menaruhnya di depan adi.
Adi yang melihat ini, mempunyai tebakannya sendiri, tapi dia masih menunggu tanggapan dari Saeko.
"Nah adi san maafkan kelancangan saya, untuk memgundangmu ke club kendo, ada beberapa hal yang ingin saya diskusikan dengan kamu".
" Emmm, baiklah Saeko san, silakan utarakan niat mu, dan selama itu hal yang wajar, saya bisa memenuhinya" jawab adi dengan santai.
" Karena kamu bilang begitu, baiklah, saya mau bertanya, apakah kamu bisa bermain pedang?" tanya Saeko dengan mata yang bersinar.
" Ya bisa, terus kenapa Saeko san?" jawab adi
"Bolehkah saya meminta nasehat dari adi san untuk berlatih pedang" tiba-tiba ada aura yang dingin yang menutupi ruangan club kendo
Merasakan perubahan suasana ini, adi manjadi tertawa dalam hatinya, Ternyata Saeko, sudah tidak tahan pikirnya dalam batin.
"Nah baik, tapi saya punya sarat, bagaimana kalo kita menambahkan taruhan di dalam latihan ini" berkata adi dengan senyum yang cemerlang.
" Taruhan yah, heheheh...kamu sangat menarik adi san, nah baiklah karena aku yang meminta bantuannmu, jadi mari kita tentukan taruhannya" berkata Saeko dengan penuh percaya diri.
" Ok kalo gitu, begini saja, siapapun yang menang akan dapat meminta satu permintaan apapun kepada yang menang, tentu permintaan itu, tidak boleh melangar moral dan kejahatan, bagaimana? " Berkata adi menyarankan.
" Baiklah kalo begitu, aku setuju" Jawab Saeko singkat.
" Karena persyaratan sudah ditentukan jadi, bisakah kita mulai saja" jawab Kembali Saeko
" Ok, kini saatnya kita menyelesaikan pertarungan" berkata adi dengan semangat.
Keduannya sekarang bersiap, dan tak lama mengambil posisi bertarung.
ada percikan panas di mata keduannya, dan adi serta Saeko bersiap memulai pertandingan mereka.
" Bersiap... mulai" kata Saeko
Saeko segera melakukan serangan tajam, dengan bergerak cepat ke arah adi, dan tak lama keduannya bertemu " tang" suara benturan kedua pedang mereka, adi dan Saeko pun mundur menyesuaikan postur.
Dari konfrontrasi singkat itu, adi dan Saeko dapat menebak masing-masing kekuatan yang mereka miliki, dan ada senyum misterius di sudut bibir Saeko.
Memulai lagi keduanya kini sudah menambah kecepatan dengan sayatan dan tebasan yang silih berganti, diantara keduannya. "tang.....tang....tang.....tang....." hingga tak lama keduannya semakin cepat.
"hahahah...hahah aku tak meyangka akan semeyenangkan ini bertarung dengan mu adi san" Tetawa Saeko tiba-tiba dan melanjutkan dengan bicara.
Adi yang mendengar ini hanya tersenyum, dan membalas, "sebaiknya kamu serius Saeko, permainan ini terlalu mudah".
Mendengar perkataan adi, Saeko menjadi semakin senang dan ada hasrat yang dingin yang menyebar dari dirinya saat ini, jika itu siswa normal mungkin sudah pingsan di tempat akibat aura dingin dan jahat ini.
Tapi bagi adi, ini hanya semakin menarik, melanjutkan pertukaran pedang keduannya, adi semakin tahu lama kelamaan gaya dan karater Saeko, dia adalah seorang pendekar pedang yang tegas dan tidak ada kompromi dengan lawannya, dan dia akan semakin berhasrat ketika dia tahu lawannya akan menjadi semakin kuat.
" Tang.....tangg..tangggg....tangggggg" kali ini Saeko terpojok dan mundur dengan keras. melihat Saeko yang sudah mulai kelelahan dan terpojok, adi mendekatinya dengan cepat dan membalikan tubuhnya di depan Saeko seolah-olah menghindar hingga ketika tiba-tiba adi berbelok tajam dan dengan berguling, adi berdiri di depan Saeko dengan pedang yang menyentuh lehernya, sedangkan tangan Saeko yang memegang pedang telah di kunci oleh tubuhnya.
" ha ...ha....ha....ha....nampaknya aku kalah adi san" berkata Saeko menghembuskan nafasnya ke pada adi.
"Menghirup nafas Saeko, adi mencium wangi khas seorang wanita perawan, dan ada perasaan bergairah dimatanya.
Menurunkan pedangnya, adi dan Saeko duduk, sambil memulihkan tenaganya.
Setelah lama berselang Saeko yang telah pulih menatap adi, " Baiklah adi san sekarang yatakan permintaan mu?" kata Saeko dengam wajah yang bersinar.
Mendengar suara Saeko, adi yang sedang memejamkan matanya membuka matanya, " Ok kalo begitu, akan aku katakan, permintaan ku yang sederhana, Saeko Busujima aku berharap kamu bisa menjadi Istri ku, bagaimana" suara adi seperti riak di dalam air.
Dan ini tentu menjadi hal yang tidak dibayangkan Saeko, masih menunggu jawaban dari Saeko, adi kembali merenungkan permintaanya, adi berpikir dalam mengejar wanita yang memiliki sisi sadis seperti Saeko, dia butub strategi yang Tidak biasa, dan dia berpikir karena daripada meminta berteman, atau bahkan berkencan, itu akan menjadi biasa dan kurang membuat Saeko tergerak.
Terlebih, dia telah meyakinkan Saeko soal kekuatan, kini langkah selanjutnya adalah tekad nya, apakah cukup kuat untuk menahan Saeko, jadi disini lah ide meminta Saeko menjadi istrinya muncul, toh jika gagal dia pasti akan mundur satu langkah, dengan kepribadian Saeko dia pasti komitmen dengan perkataannya.
Setelah hening sebentar, Saeko menjawab, " Ok aku setujuh menjadi Istrimu" suara Saeko kembali membangunkan adi, dan seperti yang adi prediksi Saeko akan menerimannya *Ding Parameter Harem terdeteksi, Poin kesukaan kepada host sebesar 70 poin, selamat*
Terlebih setelah mendengar notifikasi ini adi lebih yakin, Saeko mulai jatuh ke dalam metodennya.
" Baiklah karena kamu setuju, bagaimana kalo kita membuat janji suci sekarang" adi berkata selagi panas.
Mendengar kembali perkataan adi, mata Saeko menjadi bersinar lebih * Ding parameter harem meningkat menjadi 85 poin*
Kembali tebakannya menjadi nyata.
Berjalan ke arah Saeko dan duduk di depannya, memegang tangannya sambil menatap, serius kepada Saeko " Ok kamu bisa ikuti perkataan ku, Saya Adi Setiawan, dengan ini bersumpah atas nama Tuhan, menikahi Saeko Busujima sebagai istri saya, dan membahagiakannya baik di dunia ini maupun dunia lain, hingga kematian memisahkan kita"
kemudian Saeko pun mengikuti dan setelah selesai membuat janji, kembali sinar muncul di kening Saeko dan tanda bulan menghilang di keningnya.
* Ding parameter Harem terdeteksi 90 poin*
Melihat Saeko telah menyelesaikan sumpahnya, ada perasaan senang dan heran, masih tidak percaya dengan apa yg terjadi, adi dibangunkan oleh suara Saeko.
" Anata, karena kamu sudah menjadikan aku istri kamu, maka besok aku tunggu kamu di rumah, kita akan berbicara dengan keluargaku " berkata Saeko dengan wajah yang merah, dia tidak tahu kenapa dia haya merasa hatinya kini tidak sedingin sebelumnya dan dia merasa, kini adi adalah pria yang harus dia lindungi dengan semua hati dan pikirannya.
Mendengar Perkataan Saeko, adi tersenyum membalas, " baiklah Kita akan kerumah kamu besok sayang" berkata sambil mendekat dan memcium kening Saeko.