Hampir satu jam Jihan duduk dan mendengar kan isi kerja sama dari Rio Corvorindo, Kini terlihat meeting sudah selesai dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara perusahaan company fernandez group dengan Rio Corvorindo.
Setelah penandatanganan kontrak kerja sama para staf yang mengikuti acara meeting telah keluar dari ruang meeting sedangkan pemilik perusahaan Rio Corvorindo masih berada di dalam ruang meeting bersama seorang laki- laki muda, Jihan dan Amel sekretaris sedari tadi melirik sekilas laki- laki tersebut yang datang bersama Rio.
"Nona Jihan?"panggil Rio beranjak dari kursinya mendekati jihan.
"Iya pak Rio."ucap jihan berdiri dari duduknya.
"Nona, perkenalkan ini putra saya?"ucap Rio menunjukkan putranya.
"Oh, ini putra pak Rio."ucap Jihan.
"Iya nona, fauzan perkenalkan dirimu dengan nona jihan?"ucap Rio.
Tak berapa lama Fauzan langsung memperkenal dirinya kepada Jihan.
"Fauzan."ucap Rio berjabat tangan ke jihan.
"Jihan, dan ini sekretaris saya amel."ucap jihan membalas jabat tangan fauzan dan menunjuk amel sekretaris nya.
"Nona Jihan, fauzan anak saya ini yang akan menggantikan saya mengelola perusahaan saya kedepannya, jadi saya ingin memperkenalkan anak saya kepada nona jihan supaya saling mengenal dan kerja sama diantara kita tetap terjalin dengan baik walaupun bukan saya yang mengelola perusahaan ke depannya."ucap Rio.
"Oh, iya pak Rio."ucap Jihan.
"Baiklah, kalau begitu kami pamit nona?"ucap Rio.
"Iya pak Rio, silahkan."ucap Jihan.
Rio dan Fauzan berlalu pergi meninggalkan Jihan yang masih berada di ruang meeting sedangkan Jihan terlihat melamun setelah kepergian Rio dan fauzan,hingga amel sekretaris menyadarkannya
"Buk Jihan?"panggil amel.
"Iya Amel."ucap Jihan.
"Kita mau disini saja buk?"tanya amel.
"Tidak, mari kita pergi."ucap Jihan.
"Iya buk."ucap amel.
Jihan dan amel berlalu pergi meninggalkan ruang meeting menuju ruangan mereka masing-masing dengan diiringi obrolan ringan, seperti saat ini.
"Buk, apa buk jihan mengenal anak pak Rio?"tanya amel.
"Tidak amel."ucap Jihan singkat.
"Oh."ucap amel.
"Anak pak Rio tampan juga ya buk?"ucap amel.
"Kamu suka amel sama anak pak Rio ?"tanya jihan.
"Enggak kok buk."ucap amel ragu- ragu.
"Oh, kalau suka juga gak papa amel?"ucap Jihan.
"Tidak buk, amel tidak suka."ucap amel singkat.
Setelah melakukan obrolan singkat , jihan dan amel tidak ada pembicaraan lagi di sepanjang perjalanan menuju ruangan mereka masing-masing.
Tak berapa lama jalan menuju ruangan, jihan dan Amel kini telah sampai di depan ruangan mereka masing-masing, sebelum berpisah Amel sekretaris menyapa Jihan terlebih dahulu.
"Buk Jihan, saya pamit ke ruangan saya buk?"ucap amel.
"Iya amel."ucap jihan.
Amel berlalu masuk menuju ruangannya yang berada di depan ruangan Jihan,tak lama amel masuk ke ruangannya Jihan pun langsung masuk kedalam ruangan nya.
Kini jihan sudah berada di dalam ruangannya, ia terlihat tengah duduk sambil memikirkan sesuatu hal, tak lama dengan pikiran nya Jihan langsung membuka laptopnya.
Di sisi lain terlihat Rio dan Fauzan telah sampai di depan perusahaan Rio Corvorindo, sesampainya di perusahaan Rio turun dari mobilnya sedangkan Fauzan yang menyetir mobil ia tidak turun sehingga Rio sang ayah bertanya kepada Fauzan.
"Fauzan,kamu mau kemana?"tanya Rio.
"Pa, fauzan mau pergi sebentar."ucap fauzan.
"Fauzan, kamu itu seharusnya bekerja bukan keluyuran kayak gini."ucap Rio tegas.
"Pa, sudahlah Fauzan hanya pergi sebentar, fauzan gak mau berdebat sama papa."ucap Fauzan.
Setelah percakapan dengan Rio sang ayah, Fauzan berlalu pergi melajukan mobilnya ke rumah Ibrahim sedangkan Rio hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kepergian fauzan, tak berapa lama Rio pun langsung masuk kedalam perusahaan nya .
Hampir setengah jam melajukan mobilnya kini Fauzan telah sampai di halaman rumah Ibrahim yang terlihat tidak luas halamannya, Fauzan langsung memberhentikan mobilnya dihalaman depan rumah Ibrahim, setelah mobil berhenti Fauzan langsung keluar dari dalam mobil menuju rumah Ibrahim.
Sesampainya Fauzan di depan rumah Ibrahim, terlihat pintu rumah Ibrahim terkunci dari dalam.
Tok...tok...tok...
"Ibrahim....him ?"panggil Fauzan.
"Sebentar."ucap Ibrahim dari dalam rumah.
Ceklekkk
"Ada apa lho datang kesini?"tanya Ibrahim to the poin.
"Aku datang kesini mau cerita sama lho him".ucap Fauzan berlalu masuk kedalam rumah.
"Mau cerita apa lho zan?"tanya Ibrahim mengikuti langkah Fauzan dari belakang.
"Aku tadi ketemu dengan Jihan."ucap Fauzan langsung menduduki sofa.
"Lho ketemu dengan Jihan, kok bisa?"tanya Ibrahim.
"Iya tadi aku ikut papa meeting bersama perusahaan company fernandez group."ucap Fauzan.
"Tumben lho mau ikut papa lho dalam urusan perusahaan?"tanya Ibrahim.
"Karena papa maksa aku."ucap Fauzan singkat.
"Oh, kalau gue jadi lho gue pasti mau ikut tanpa harus di paksa zan."ucap Ibrahim singkat.
"Itu sih lho bukan aku, memang ltukan impian lho him ." ucap fauzan.
"Iya itu memang impian gue zan, punya perusahaan besar dan gue menjadi orang kaya raya."ucap Ibrahim.
"Lho boleh punya impian kayak gitu him tapi dengan cara kerja keras lho sendiri him."ucap Fauzan.
"Kalau gue kerja keras, apa bisa gue membangun perusahaan zan?"tanya ibrahim .
"Ya bisa la, papa gue buktinya bisa."ucap Fauzan.
"Papa lho, punya modal yang cukup besar sedangkan gue gak punya apa- apa untuk di jadikan modal."ucap Ibrahim.
"Justru itu him, papa gue punya modal yang besar karena papa kerja keras untuk membangun perusahaan dan papa merintisnya dari nol him biar lho tau,bukan kayak lho gini yang baru bangun tidur, lho itu seharusnya berubah him."ucap fauzan.
Ibrahim diam seketika saat perkataan Fauzan tak lama ibrahim langsung berkata.
"Gue akan berubah zan, saat gue menikah dengan Jihan".ucap Ibrahim.
"Him, kenapa meski lho berubah saat lho menikah dengan Jihan?"ucap Fauzan dengan menggelengkan kepalanya.
"Karena kalau gue menikah dengan Jihan, sudah pasti hidup gue udah menjadi kaya raya zan dan punya perusahaan."ucap Ibrahim.
"Itu namanya lho gak berubah him ?"ucap Fauzan.
"Jadi maksud lho gue harus berubah bagaimana?"Tanya Ibrahim.
"Him, lho itu harus bekerja keras kalau mau menjadi kaya raya bukan dengan secara instan, apalagi lho mendekati Jihan karena hartanya saja."ucap fauzan.
"Iya- iya nanti gue akan bekerja keras."ucap Ibrahim.
"Lho selalu saja bilang gitu him."ucap fauzan.
Ibrahim diam seketika saat perkataan Fauzan.
"Ya sudah kalau gitu, aku pamit him mau kembali ke perusahaan?"ucap fauzan.
"Baru juga lho datang zan."ucap Ibrahim.
"Aku tadi bilang sama papa, kalau aku hanya sebentar saja pergi nya."ucap Fauzan.
"Oh."ucap Ibrahim.
"Aku pamit dulu ya?"ucap Fauzan.
"Iya."ucap Ibrahim.
Fauzan berlalu pergi meninggalkan Ibrahim menuju mobilnya yang berada di depan rumah Ibrahim, sesampainya di mobil Fauzan langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju perusahaan Rio Corvorindo.