Melihat Sadin tiba-tiba menghilang, tentu saja membuatku sangat mengkhawatirkan Zero. Aku yakin wanita jahat itu sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya. Bagaimana jika dia tiba-tiba muncul dan menyerang Zero dari belakang? Tidak, aku tak akan membiarkan wanita ular itu melakukan tindakan curang seperti itu.
"Mahesa, kau tunggu di sini," ucapku karena sudah kuputuskan untuk lebih mendekat. Aku harus melakukan sesuatu untuk membantu Zero.
"Kau mau ke mana, Giania?"
"Kau lihat Sadin tiba-tiba menghilang, aku yakin dia sedang merencanakan sesuatu. Aku harus memperingatkan Zero karena aku yakin dia tidak menyadari Sadin menghilang karena keberadaan tanah yang dijadikan tameng oleh Sadin itu."
Tanpa menunggu respons Mahesa yang mungkin akan melarangku, atau dia bersikeras untuk ikut denganku, aku pun berlari meninggalkannya. Aku mendengar suara teriakannya, tetapi aku mengabaikannya karena yang kupikirkan sekarang hanyalah keselamatan suamiku.