Tubuhnya yang tinggi dan besar itu setengah berjongkok, tetapi masih tetap sangat tinggi bagi An Ge'er. Posisi itu, seperti seorang ksatria yang sedang memakaikan sepatu kristal untuk putri tercinta.
Namun, itu bukan sepatu kristal. Itu hanya sebuah sepatu kanvas yang sangat biasa…
Entah bagaimana, adegan itu ternyata memberikan perasaan yang berbeda kepada An Ge'er.
An Ge'er benar-benar tidak menyangka kalau pria di hadapannya itu kembali hanya demi mengambilkan sepatunya. Hanya demi salah satu sepatunya!
'Sekarang, dia bahkan dengan begitu serius dan sabar memakaikan sepatu itu ke kakiku…'
Tangannya yang ramping dan sedikit kasar itu telah lepas dari sarung tangan dan menyentuh kaki An Ge'er yang seputih salju. Perasaan mati rasa seketika meluap dari telapak kaki ke belakang kakinya.