Di kantor tepatnya dalam ruangan Bryana, Monica sedang duduk di kursi meja kerja. Dia sibuk menggantikan posisi bos nya yang ternyata sangat suka menyuruhnya lebih dari saat menjadi sekretaris. Gaji besar memang menjanjikan, tapi menjadi yang paling diandalkan sangatlah melelahkan. Beruntung wanita itu adalah tipikal orang yang santai dalam menangani segala sesuatu yang diperintahkan bosnya.
Saat ini, Monica sedang telponan dengan seseorang. "Harus dikirim ke alamat itu sore ini juga, karena besok pagi undangan itu harus disebar," serunya bernada tegas.
"Baik, Bu," balas seseorang dari telpon.
Monica pun memutuskan sambungan telpon itu dan beralih menatap Kareen yang baru datang memasuki ruangan dengan membawa setumpuk berkas yang harus ditandatangani Bryana.
"Mau tidak mau kamu harus ke rumah Bu Bryana untuk meminta tandatangan," seru Kareen dengan tersenyum mengejek pada Monica yang tampak kerepotan.