アプリをダウンロード
21.27% ueueue / Chapter 10: accident#10

章 10: accident#10

Bab ini terakhir untuk cerita para penghuni yaa, mulai chap 11 ampe seterusnya bakal fokus ke OhmToey sama MaxSing aja.

_________________________________________

Setelah dua hari memfokuskan pada sky diving, hari selanjutnya akan digunakan untuk berlibur dengan masing masing pasangan. Bagi yang tidak dengan pacar maka mereka akan bersatu lalu memutuskan untuk pergi bersama sama nantinya, termasuk Fiat, Marc, Nanon, Mick, Beam dan Perth.

Aj dan Jj memang tidak membawa pacar, tetapi mereka akan pergi bersama seperti biasa.

Di daerah sana memiliki banyak tempat wisata. Ada wisata tracking bukit, air terjun, dan lainnya. Ohm memutuskan untuk ikut dengan Max dan juga Sing. Mereka akan pergi ke sebuah wisata tracking bukit yang tidak jauh dari sana.

Dan kini mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat nya.

"lu pernah nyoba disana Max?" Tanya Ohm. Kali ini ia yang akan membawa mobil nya, dikarenakan Max kelelahan akibat latihan pesawat kemarin, dan Sing yang juga malas mengemudi.

"Belom, kata bang Ben seru" jawab Max sambil memejamkan matanya.

Kali ini mereka membawa mobil milik Perth, yang memiliki 4 kabin, sedangkan mobil Max dibawa olehnya.

Ia duduk di belakang sendirian, sambil berbaring karena jujur saja ia merasa serak seperti gejala demam.

Lagi.

Sing memerhatikannya, ia menghadap ke belakang untuk menatap Max sedari tadi.

"Harit hadap depan, nanti pusing" ucap Max dengan suara nya yang mulai serak.

" minum dulu Max, biar gak kering tenggorokannya" ucap Sing lalu menyodorkan air mineral pada Max.

Ia lalu meminumnya hingga setengah, lalu menutupnya dan mengembalikannya pada Sing.

"Nanti disana udah ada bang Tay sama Bang off, mamii sama bunda cuma nunggu aja di cafenya. Gue ngikut mereka, lu bedua gabung sama yang lainnya ya" pinta Max.

"Lu serius sakit Max? Parah gak kira kira?" Tanya Ohm. Ia sedikit takut, karena jika Max sakit maka Peak dan Chimmon akan marah marah pada semuanya, dengan alasan kenapa tidak menjaga Max.

Lagipula, itu dikarenakan Max paling muda sebelum Mick dan Harit, apalagi ia sudah sering sakit sejak dulu.

Alamat Ohm dan Beam kembali yang akan disalahkan.

"iya, tapi gak seberapa pusing sih. Cuma keringet dingin ama batuk aja" jawab Max.

"Nanti istirahat aja. Gue cuma sekali putaran aja trus langsung balik nemenin lu" Max mengangguk mengiyakan ucapan Sing, ia hanya bisa memeluk dirinya sendiri dengan balutan jaket milik Sing.

"Peak sama Chimmon kemana sama cowoknya?" Tanya Ohm pada Sing.

" pada ke tracking juga, si Boom sama Purim yang mau soalnya"

"Mati gue..." gumam Ohm. Sing yang mendengar hal itu pun bingung.

"Kenapa emang?"

"tu dua ibu ibu kalo dah si Max sakit, gue sama Beam yang diamuk njir"

"Wahwah, ganas" ucap Sing.

Tak lama dari itu mereka pun sampai di tujuan, mereka pun segera keluar dari mobil.

Mereka bertiga lalu memasuki cafe tempat yang lain berkumpul, dan Chimmon yang sedang mengobrol dengan papinya pun menatap Max.

"ASTAGA ADEK GUE YANG MANIS, LU KENAPA LAGI HEH???" Hebohnya saat melihat Max pucat dan sedang berjalan di papah oleh Ohm.

"KENAPA SAMA MAX??" Teriak Peak saat mendengar teriakan Chimmon. Ia baru saja balik dari toilet bersama Boom tadi.

Max didudukkan di samping New, dan terlihat bunda dari Frank dan Nanon itu menatap Max menyelidik.

"Lu ngapaen tadi malem??" Curiganya. Pasalnya Max memulai latihan penerbangan sejam setelah sky diving selesai hingga larut malam, dan New tau Max melakukan hal lain setelah itu.

"Kaga ngapa ngapain ndaa" jawabnya sambil merebahkan kepalanya di meja menghadap New.

Bunda dua anak itupun menepuk bahunya pelan, lalu berbisik padanya.

" heh lu telponan lama banget tadi malem di taman lu kira gue kaga tau?" Max terdiam, ia lalu menatap New dengan malas.

"Cowok lu ye?" Kepo New.

"Itutuh si Toey ndaaa, dia nanyain si Ohm mulu dari kemaren" bisik nya lagi. New terdiam.

" serius tuh anak mau balik lagi ama si Pawat? Gak inget mereka tengkar waktu itu?"

Max hanya mengangguk mengiyakan. Ia kalu menatap Gun yang sedang mengobrol dengan Purim.

"Miiii" panggilnya. Gun menoleh, lalu menatapnya penasaran.

"Kenapa??"

"Kalo Max pegi ke bogor bentar sama Sing gapapa?" Tanyanya setengah berbisik. Gun mengernyit bingung, ia mendekat pada Max.

"Mo ngapain??"

"Max nyuruh Toey balik ke dormitory buat baikan sama Ohm. Nah Max sekalian pergi sama Sing biar gak ganggu mereka" bisiknya lebih panjang.

"Harus gitu?" Max mengangguk.

"Dah bilang abang?"

"Udah, Max udah beli tiket juga malahan, hehe"

Mendengar itu Gun menatapnya datar. Ia lalu menyentil dahi Max pelan, tetapi ia justru mengernyit kaget.

"Panas banget lu anjir???!" Herannya.

Para pemuda yang ingin ikut tracking sudah pergi daritadi, sekarang tersisa New, Gun, dan juga Max tentunya.

" ntar mami cariin obat di mobil dulu Max!!" ucap Gun lalu berlari meninggalkan keduanya.

"Bunda, Max mau minta saran" ucap Max membuat New mendekat padanya.

"Apaan?"

"Eeeh, ituuu..."

"Itu apaan? Nilai lu turun 1? Lu belom boker? Apa lu mau muntah?"

"Ih bunda, Max tuh mau nembak Sing ndaaa!!"

"HAHH???!" New sangat kaget. Ia kira max dan Sing hanya sebatas sahabat, ternyata bisa lebih dari itu.

"Ih bunda masa gak peka. Max suka sama Sing dari smp loh nda. Sayang aja dia lagi pacaran ama orang, nah sekarang kan dia udah jomblo jadi Max pepet aja deh"

"Astaga Max, kenapa gak bilang dari dulu sih?? Kan bunda jadi gabisa bantuin"

"Bantuin apaan?" Tanya Gun yang sudah membawa obat untuk Max.

"Noh tuh si dedek, suka sama Sing" adu New pada Gun.

"APAH???!"

"Gak mamii gak bunda, sama ae responnya" kesal Max.

Gun sangat terkejut, bagaimana bisa??

"Eeee, yaudah gapapa atuh. Ke bogor sekaligus ngedate kan sabi tuh" ucap Gun memberi saran.

Max mengangguk setuju.

"Memang gitu rencananya, makanya Max minta saran cara buat nembak Sing gimana?"

"Hmmm, no idea. Kalo lu Gun?" Tanya New. Gun terdiam, ia memikirkan beberapa cara untuk Max.

" ajak aja jalan jalan dulu, lu pasti nanti tau momen yang pas buat nembak, gas aja langsung"

"Eeet tapi!!!!" Sergah Gun.

"Napa mii?"

"Jan ampe kebablasan Max, jan ampe knotting dulu, lu tau ini pertama kali buat lu, jadi tahan ya. Nunggu kalo udah terikat baru gas" ucapnya sedikit menjurus pada 'itu'.

"Au?? Kenapa?? Kan Max pengen nyoba. Kata Boom sama Oajun enak, iyakah?" Gun dan New membulatkan matanya bersamaan.

Apa apaan?? Kenapa Max jadi ternodai seperti ini??

"Astaga, lu seme tapi polos banget yak. Syukur deh" lega New. Ia jadi teringat masa mudanya saat proses pembuatan Nanon dan Frank dulu.

Gun ikut teringat tentang Off yang dulunya sangat ngebet memiliki anak, maka mereka memutuskan membuatnya dan lahirlah Chimmon.

Sungguh sangat simple.

"Yah mii, nda. Kapan Max bisa gitu sama Sing?" Pertanyaan ambigu pun mulai keluar.

"Nanti, nunggu si Sing mau punya dedek bayi sama lu"

"Iya tuh, biasa kalo dia mau, dia yang mulai duluan" sambung Gun.

Kek gue dulu-- batinnya sedikit membuatnya malu.

Apaan, dulu gue gak ngomong apa apa aja udah ditawarin si Tay anjir-- batin New.

"Yauda de, nunggu dia mau aja" ucap Max sedikit lesu.

New dan Gun turut prihatin. Dulu saat Max berpacaran dengan seseorang, itu saat ia smp, saat itu ia sangat polos dan tidak pernah melakukan yang aneh aneh.

Sedangkan sekarang, ia ingin sama seperti teman temannya. Lagipula Max sudah menyukai Sing sejak kelas 9.

"Pas besok ngedate juga bisa kok Max, cuma mamii pesen jangan sampe bawa pulang dedek bayi ya, nanti si Mick ngamuk kalo udah ada yang gantiin posisi dia" pesan Gun.

"Betul tuh, main aman aja bro. Si Sing juga ditanyain dulu mau gak ama lu? Kali aja kaga mau,muehehehe"

"Bunda mah ih!!!"

_________________________________________


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C10
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン