"Bahas apa? Sepenting itu sampai lo minta gue ke sini sekarang?"
Perempuan itu memaling kan wajah ke arah jendela. Jika tahu semua nya akan berakhir seperti ini, dia pasti akan mengungkap segala kebenaran nya di awal, karena dia tidak mau hidup dengan rasa bersalah yang menyelimuti nya. Dia memejam kan mata sejenak, sebelum membuka nya kembali.
"Vino."
"Kenapa dengan Vino?"
"Vino." Ica menjeda ucapan nya sejenak. "Vino, anak lo Yan"
Ryan mengerjap kan mata nya sejenak. Vino anak nya? Ica mengigau? Bagaimana bisa Vino anak nya.
"Emmm, Ca. Gue rasa lo kurang istirahat deh. Mendingan sekarang lo pulang dulu kerumah, trus istirahat. Lo pasti ngak mau kan, kalo Vino sedih karena liat lo kayak sakit kan, Ca?"
"Vino anak lo Ryan." Ulang Ica dengan tegas.