"Papa anggap Karin pembawa sial ngak pa?" Tanya Karin di sela sela tangis nya.
Vito mengecup singkat kepala Karin sebelum berucap. "Enggak dan enggak bakalan pernah nganggep kamu kayak gitu lagi. Maafin papa yang baru sadar kalau kamu malaikat cantik yang di titip Tuhan buat papa dan mama kamu."
"Apa semua nya bakal mikir gitu juga pa? Apa mereka bakal nganggep kalo Karin adalah pembawa sial? Karin salah apa pa?" Lirih Karin.
Vito menyudahi pelukan mereka sebelum merangkum ke dua pipi Karin yang berisi itu agar gadis itu bisa melihat wajah nya dengan jelas. Vito tidak berucap sepatah kata pun, melain kan membiar kan mata mereka saling bertubrukan. Seakan membiar kan Karin mencari jawaban itu di mata nya.