Tito memberikan pertunjukkan lampu untuk menyatakan cinta pada Winona, dan hal itu menciptakan kehebohan di ibukota. Keesokan harinya dia dipanggil oleh Pak Adam untuk berbicara. Keluarga Jusung selalu rendah hati dalam melakukan sesuatu, dan jarang sekali Tito begitu terbuka seperti saat itu.
"Berhati-hatilah di masa depan," kata Pak Adam.
"Ayah menyatakan cinta pada ibu di sebuah teater besar dengan ribuan orang. Ayah memegang bunga, di era itu, ayah jauh lebih terkenal daripada aku."
Pak Adam kehabisan kata. Di masa itu, belum ada internet, tidak akan ada yang menyebarkan kejadian semacam itu. Itu sebabnya Pak Adam tidak khawatir. Itu dianggap sebagai hal paling berani yang pernah dilakukan Pak Adam dalam hidupnya. Tapi ternyata hal itu telah diwariskan pada Tito.
"Tito." Pak Adam memperingatkan dengan suara rendah.
"Tapi aku juga mendengar bahwa pertama kali ayah pergi ke rumah kakek untuk melamar ibu, ayah ditolak." Tito tidak bisa menahan tawa.