"Naura!" Vosco menemui Naura yang sedang bersama Sela.
"Kakak dosen, ada apa?" tanya Naura seramah mungkin karena sedang banyak mahasiswa atau mahasiswi lain yang melihatnya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya vosco lirih.
"Baik. Kak, aku boleh minta tolong?" tanya Naura.
"Katakan saja."
"Boleh atau tidak?" tanya Naura lagi.
"Iya… Iya. Boleh."
"Aku titip Sela, ya. Tolong antarkan Sela pulang."
"Apa?" Vosco nampak terkejut dengan permintaan Naura. "Naura, tapi…"
"Aku tidak bisa mengantarnya karena sedang sibuk. Kakak dosen mau menolongku, bukan?" Tatapan polos Naura, meluluhkan hati Vosco.
"Baiklah. Aku akan mengantarnya pulang."
"Terima kasih, Kakak dosen."
Naura langsung bergegas. Ia mendekati Sela yang masih mematung tanpa nyawa karena ia akan berada satu mobil dengan Vosco, pria yang sangat ia kagumi.
"Gunakan kesempatan yang aku buat," bisik Naura.