Hahahahhaa....
Hahahahaha...
Tuan Harka tertawa. Ledakan dahsyat itu membuat serpihan-serpihan bangunan terbang bersamaan dengan api yang melahap habis setiap kepingannya. Asap hitam pun mulai mengepul.
Clai hanya bisa menganga tanpa berkata apa-apa. Tubuhnya tanpa sadar menahan getaran.
Bommmmm...
Bommmmmm...
Entahlah. Ledakan itu terus menerus terjadi. Clai hanya berharap, Delice masih bisa keluar hidup-hidup.
"Padahal, aku ingin memberinya kejutan kalau dia masih hidup."
"Kejutan apa, Tuan?" tanya Clai.
"Kejutan tentang wanita yang selama setahun ini ia cari."
"Apa wanita itu sudah mati?"
"Lebih menyakitkan dari itu."
"Apa maksudnya, Tuan?" tanya Clai lagi. Setidaknya, dia ingin mencegah hal yang membuat Delice lemah ketika ia benar-benar selamat dari kematian.
"Pengkhianatan orang yang paling dia percaya. Wanita itu sudah bersama dengan orang kepercayaannya. Bagaimana? Menarik, bukan?"
"Iya. Sangat menarik."