Gerald mengangkat kedua tangannya lalu membalikkan tubuhnya. Ia benar-benar datang hanya untuk main-main tanpa berniat melawan atau berbuat onar.
"Oke-oke. Aku akan pergi. Kau sangat menarik, Tuan Muchen!" puji Gerald.
"Oh... Apa kau gay?"
"Apa?" pekik Gerald. "Menarik untuk diajak bicara, bukan yang lain!" imbuhnya dengan suara yang sangat keras.
"Kenapa panik? Aku hanya sedikit menggunakan ilmu menggodaku," kata Loid tanpa memiliki rasa bersalah.
"Sialan!"
Loid menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Ia bingung setelah kepergian Gerald.
"Jadi, dia benar-benar pergi? Kenapa aku terlihat seperti orang bodoh?"
**
"Eh, tunggu!" kata Naura.
Ken langsung menghentikan mobilnya yang hendak berbelok masuk ke dalam pekarangan rumahnya.
"Kenapa lagi?" tanya Ken.
"Aku tidak ingin di rumahmu. Aku ingin kau memasak di rumahku," kata Naura.
"Hahh..." Ken menghela nafasnya dengan sabar. "Kenapa? Apa bedanya?" tanya Ken.