"Katakan kalau kau sedang bercinta denganku. Jangan biarkan mereka masuk. Kalau kau tidak melakukan apa yang aku pinta, peluru ini akan menembus otakmu!"
Aretha diam. Dia merasakan sesuatu menyentuh kepalanya.
"Turunkan pistolmu. Aku akan membantumu karena kau pernah membantuku. Kita impas. Ku tidak memiliki hutang budi lagi padamu," ujar Aretha lirih.
"Baiklah kalau kau memaksa."
"Lepas bajumu!" kata Aretha. "Cepat!" imbuhnya.
"Hei, kau ternyata wanita yang mesum."
"Lakukan apa yang aku katakan!"
"Kau ketagihan melihat tubuhku? Apa celanaku juga harus aku lepas?"
Pintu lemari yang dipakai Naura untuk bersembunyi terbuka sedikit supaya ada udara yang masuk dan tidak terlalu pengap.
Naura melihat kelakuan loid. Dia menggelengkan kepalanya.