Sebenarnya, Liora itu, teman masa kecil aku. Teman yang selalu membuat hari-hari aku ceria, saat berada di Semarang. Teman yang sangat dekat, hingga membuat aku membenci kamu tanpa aku sadari.
Kamu tahu, gak? ternyata, Liora juga memiliki problem di daya ingatnya, seperti kamu. Hanya saja, dulu aku tak tahu. Aku mengetahuinya, saat mencari latar belakang Liora. Dan berakhir, bertemu dengan pimpinan sebuah panti asuhan, yang dulu sempat Liora tinggali.
Liora, adalah gadis seusia aku. Kita, sering menghabiskan hari-hari bersama, dan bermain di sebuah tanah lapang. Saat itu, aku dan Liora, tengah berjalan-jalan, dan memasuki sebuah halaman luas tanpa pagar. Halaman tersebut, berada di depan sebuah rumah yang sudah nampak tua dan usang.
Rumah tersebut, terbuat dari kayu. Saat itu, terlihat sangat menyeramkan sekali rumah tersebut. Namun, Liora dengan beraninya, mengajak aku untuk memasuki rumah tersebut.