"Tapi, kita enggak mabuk-mabukan, Ra. Cuman duduk-duduk aja, ngelepas penat," Dewita mencoba menjelaskan.
"Kalian ini, ya? kenapa aku, gak pernah diajak?" ucap Ara, dengan cemberut.
Ketiga sahabatnya, makin keras, tertawanya. Seolah, apa yang diucapkan oleh Ara, sangat lucu, bagi mereka.
"Dewa, yang gak ngebolehin kita, ngajak elu." Ucap Dewita,setelah tawanya reda.
"Kok, gitu. Kenapa?" tanya Ara, sambil menatap Dewa, dengan tatapan, menuntut jawaban.
"Karna aku gak mau, kamu dilihat banyak lelaki, di sana." Jawab Dewa, yang mendapat respon mencemooh, dari Dito. Mencemoohnya, dalam hal bercanda.
"Hueeek, gaya lu, Wa." Respon Dito.
***
Green Hara, 10.00 wib.
Happy reading, buat kalian.
Makasih ya, yang udah baca, sampai babini. Aku gak nyangka, bisa nulis cerita ini, sampai 300 chapter. Mungkin, terlihat bertele-tele ceritanya, maaf yaa??
selamat menyambut bulan ramadhon, ya.. semoga, corona segera usai, biar aku bisa pulkam.. aamiin