Juna mengerti sekali, bagaimana Dewa meninggalkan Ara sendirian waktu itu, dan malah pergi bersama mantan pacarnya. Tapi, Juna tidak tahu, jika Ara bisa separah itu ingatannya.
"Kenapa kamu tidak jujur ke Dewa, soal keadaan kamu?" tanya Juna.
"Buat apa? Buat dia bisa ngertiin gue?" jawab Ara.
"Ya setidaknya, dia jadi gak salah paham sama kamu."
"Gimana gue bisa cerita tentang diri gue saat itu, ke orang yang sama sekali gak bisa gue inget Jun. Kecuali, gue menjelaskannya, saat gue ingat siapa itu Dewa. Tapikan, saat itu gue gak ingat apa-apa. Diri gue sendiri aja, gue gak inget, Jun." ucap Ara dengan suara yang menahan tangis.
Juna tak tega jika harus meneruskan perbincangan ini. Juna takut, Ara akan menangis. Dan benar saja, Juna yang masih terdiam mencerna kalimat Ara. Kini sudah melihat air mata mulai menetes dari mata Ara.
"Ra? Kamu baik-baik aja?" ucap Juna khawatir.
"Sorry, gue jadi mellow gini." Ucap Ara sambil mengusap kedua pipinya yang basah.