Awalnya, Alan juga berniat ingin melakukannya. Menemani Widya malam ini, tapi dia ingat jika dia sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Dia mengurungkan niatnya, dan setelah Widya tertidur dia pamit pulang pada orang tua Widya yang kebetulan menemani Widya di rumah sakit.
"Gimana mungkin aku melakukannya, ketika aku memiliki seseorang yang sedang menunggu ku di rumah"
"Tapi kamu tidak menjawab telpon dari ku"
"Kurasa, Ponselku ketinggalan di rumah. Kamu tidak melihatnya?"
Berli menggelengkan kepala. "aku tidak melihatnya"
"Ya sudah, mungkin ketinggalan di suatu tempat".
Alan memegang bahu Berli "kamu sudah makan?"
Berli menggelengkan kepala, dia menatap Alan dengan raut wajah yang masih khawatir "aku, sangat menghawatirkan mu. Aku benar-benar tidak ingat jika aku belum makan"
Alan merasa bersalah pada Berli, ia membuat istrinya merasa khawatir.
"maafkan aku, kedepannya aku tidak akan membuat mu khawatir seperti ini" Alan kemudian menggulung lengan kemejanya.