Kaki Alan melangkah santai dengan Berli yang berada dibelakang punggung Alan, mereka naik taksi online yang Alan pesan. Tidak dapat langsung tertuju rumah Berli sebab rumah gadis itu berada didalam gang sempit yang tidak bisa diakses menggunakan mobil, terpaksa Alan harus menggendong Berli agar lebih cepat sampa rumah si gadis. Meski tubuh Berli kecil, tidak berarti menggendong gadis itu dipunggung tidak akan capek, Alan cukup merasa lelah namun ia juga merasa lega sebab bisa memastikan Berli baik-baik saja sampai dirumah.
Berli menyamankan kepalanya di bahu Alan. "Kamu bisa denger gak, kalau jantung ku deg deg an?" tanya si cantik itu pada sosok yang sedang menggendong dirinya.
Alan hanya tersenyum, dia terus melangkah dan mendengarkan suara Berli yang sejak tadi tak berhenti berbicara.
"Kamu juga pernah gendong Ashila kayak gini nggak sih, Lan?" Berli tidak ingin menanyakan sebenarnya, tapi penasaran tetap membuat dia harus menanyakannya.