"Kenapa keadaan rumah gelap sekali?"
"Dimana Bryan? Apa dia belum pulang juga?" ucap Ana bertanya dengan berusaha menggapai saklar lampu rumahnya.
Dengan perlahan-lahan Ana meraba dinding ruang tamu. Namun tidak ketemu juga saklar lampunya.
Seketika lampu rumah Ana menyala dengan sendirinya. Dan ia sampai menjatuhkan barang belanjaannya.
Mata Ana berkaca-kaca melihat orang yang sangat ia rindukan sampai sekarang. Dan sekarang orang itu sudah berdiri di depannya.
"Kejutan..!!" ucap seorang pria yang berdiri di depan Ana
"Alex.." panggil Ana dengan mata yang masih berkaca-kaca.
Alex yang berdiri tidak jauh dari Ana lalu ia melangkahkan kakinya untuk lebih mendekat.
"Jangan menangis," ucap Alex yang sudah memeluk Ana sedikit erat.
"Kenapa lama sekali untuk pulang?" tanya Ana dengan sesenggukan tangisannya.
"Maafkan aku sayang. Aku terlalu sibuk di sana," balas ucap Alex.
Alex melepaskan pelukannya sebentar. Lalu ia menghapus air mata Ana yang keluar dari kelopak matanya.