Alen melemparkan ponselnya kesembarang tempat. Untung saja ponselnya tidak jatuh kelantai. Tangannya mengepal menahan amarah yang tidak tersalurkan. Sungguh kesialan yang menimpanya, harapannya mulai kandas dan perhatian Kin hanya untuk Dira seorang, sedangkan untuknya hanya sebuah keterpaksaan saja.
Alen sangat tidak rela saat Dira menyentuh Kin atau Kin menyentuh Dira di hadapannya. dan hatinya sangat kesal.
"Kenapa kamu sengaja menghindar dari aku Kinnn... Aku tidak suka di abaikan... Aku ingin memilikimu Kin... Sangat ingin... aku seperti ini hanya untuk menarik perhatianmu, aku bahkan rela berkorban nyawa agar mendapat perhatianmu. Aku ingin kamu tetap di samping bagaimanapun caranya. Aku tidak butuh cinta, aku haya ingin kau selalu ada di sampingku setiap saat, memiliki ragamu sudah cukup bagiku." Gumam Alen.