アプリをダウンロード
16.27% Dance Of The Red Peacock.Ind / Chapter 21: Kota Administrasi Xi'an

章 21: Kota Administrasi Xi'an

--------------

Setelah makan siang yang singkat rombongan melanjutkan perjalanan.

Tak jauh lagi gerbang besar dan megah kota Xi'an sudah ada di depan, banyak orang yang mengantri masuk.

"Waaahhh bagusnya" HongEr mengeluarkan kepalanya dari dalam kereta, gerbang kota itu memang sangat besar, megah dengan penjagaan yang ketat, umbul-umbul lambang kita administrasi itu menjulang hingga bangga tertiup angin di atas gerbang.

LuYan sudah memasang umbul-umbul milik ekspedisi Jie, yang seketika membuat rombongan itu menjadi pusat perhatian. Pakaian para penjaga sudah diganti dengan seragam keluarga mereka hingga memasuki gerbang kota yang besar itu bukan halangan untuk mereka.

"Silahkan masuk tuan" penjaga gerbang mengijinkan rombongan masuk setelah melihat surat perintah jalan berstempel Lembah Jie dan kota Xi'an, HongEr Makin semangat saat masuk ke gerbang dan semua pemandangan yang berbeda dengan di luar.

"Waah kak ini bagus sekali"

Jalan yang rapih, gedung-gedung yang kokoh, rumah makan yang mewah, kios pedagang yang ditata teratur di pinggir jalan, ini kota Xi'an yang sering diceritakan Ayahandanya, setiap beliau ke sini Ayahandanya akan membawa oleh-oleh barang-barang yang mewah dan langka, itu tidak aneh setelah melihat kota itu dengan mata kepalanya sendiri, semua yang ada di sana memang bagus.

HongEr hendak turun dari kereta tapi tangan FeiEr menahannya.

"Eits mau kemana?"

"Mau turun kak, lihat barang-barangnya bagus sekali, ayo kita belikan untuk Ibunda, beliau pasti senang sekali, aku juga mau beli buat bibi ErNiang dan kak SanTu, mereka pasti suka"

FeiEr tidak melepaskan pegangannya.

"Kau ini, sepanjang jalan sudah beli banyak oleh-oleh, apa semua itu belum cukup yah?"

HongEr melepaskan tangan kakaknya dan bersiap turun.

"Belum kak, yang itu jepitannya bagus sekali, Ibunda pasti suka deh" ia meloncat turun dari kereta saat kereta melaju pelan sepanjang pedagang.

FeiEr kesal, ia masih menikmati istirahatnya dan harus turun menyusul adiknya, adiknya itu magnet masalah, kalau tidak didampingi entah apa lagi yang akan terjadi padanya.

"Hong!"

LuYan menggelengkan kepalanya.

FeiEr mengejar HongEr yang berlari bak anak kecil menyambangi pedagang aksesories satu persatu.

"Hong! Kau ini!"

"Ini bagus kak! Lihat ada mutiaranya" HongEr mengangkat salah satu anting-anting panjang dengan gandulan mutiara di ujungnya, tapi tidak cukup itu saja, ia juga melihat yang ada di sebelahnya, sebelahnya lagi, banyak sekali yang bagus hingga matanya menari begitu jenaka mengangumi satu persatu.

"Waaah ini bagus"

DaHuang tersenyum.

Sikap ceria tuan muda keduanya memang tak pernah habis, walau ia sering sakit atau terluka karena hal kecil ia akan selalu kembali bersinar, ia sangat mengagumi tuan muda Hongnya sampai tidak ada batas.

"He tuan muda Hong ini"

SongEr menarik bibirnya, ingin sekali turun dari kuda dan bermain bersama HongEr, tapi, ingat lagi apa yang sudah ia lakukan dulu pada anak itu, apa ia masih pantas.

Saat SongEr masih sibuk melamun tanpa ia sadari seseorang menarik tangannya, ia hampir jatuh karena kurang waspada.

"Ayo kak Song temani HongEr ke sana, kak Fei begitu bawel"

FeiEr mengejar HongEr, alhasil keduanya berputar di sekeliling kuda SongEr.

"Anak ini, Hong jangan main-main ayo cepat selesaikan belanjamu dan kembali ke kereta"

HongEr tertawa lepas melihat wajah FeiEr, walau FeiEr sempat marah tapi belakangan ia juga tersenyum melihat kenakalan Hong seperti biasa, ia berusaha menahan baju Hong yang begitu lincah.

"Hong hentikan!"

Klop klop klop klop.

Suara sepatu kuda menapaki jalan kota pelan, mantap menuju tujuannya tepat langit perlahan mulai kehilangan cahayanya.

"Hong!" Seru FeiEr.

"Hahahaha kak Fei"

Suara tawa Hong menggema di antara keramaian jalan.

----------------------------

Malam tiba.

Dari arah jalan yang gelap beberapa orang berlari ketakutan.

"Tolong! Tolong!" Seorang pria bertubuh agak gempal, berpakaian sutra layaknya pedagang lainnya, ia terjatuh tapi dua anak buahnya segera membantunya bangun dan berlari kembali. Suaranya bergetar, ia sudah lelah berlari, tapi beberapa bayangan masih terus mengikuti mereka dari belakang.

Dua anak buahnya menghunuskan pedang siap melawan, sementara pria sebaya berpakaian mewah itu terus berlari, tak berhenti, ia memeluk sesuatu dalam bungkusan kain di dadanya dengan erat, apapun yang terjadi ia tidak akan melepaskan benda yang sepertinya sangat penting melebihi nyawanya itu.

"Tolong!!! Tolong" tapi semua orang sudah menutup pintunya, beberapa hanya menintip lewat jendela dan tak berani keluar, itu sama saja cari mati, pikir mereka kemudian menutup jendelanya rapat.

--------------------------

LuYan baru mendekat, rombongan sudah tiba di depan gerbang rumah besar keluarga Chang, tapi tidak ada penghuni di dalamnya, bahkan rumah terkesan mati.

FeiEr yang sudah turun dari kereta mengerutkan dahinya dalam, apa yang terjadi? Rumah begitu besar itu, bahkan satu orangpun tidak ada, walau sudah lama tidak berkunjung ke rumah pak tua Chang tapi rumah itu sejak dulu selalu ramai karena ini cabang ekspedisi yang cukup sukses.

"Apa, tidak ada pesan kak? Sama sekali tidak ada penghuninya yah?"

Tak lama pintu berwarna merah besar itu dibuka dari dalam, seorang pria tua sudah berdiri di dalam.

"Tuan muda selamat datang di keluarga Chang" pria tua itu memberi hormat pada FeiEr dan lainnya, FeiEr melirik ke dalam rumah, sepi, lampu tidak menyala, dan hanya ada pak tua itu di depannya kini, seorang penjaga rumah.

Saat semua masih kebingungan tiba-tiba sesuatu melayang cepat langsung ke arah kereta.

"Sheett!!"

Semua langsung waspada dan menarik pedang mereka, ada anak panah panjang yang kini menancap di pintu kereta.

"Siapa itu!!"

Mata terbuka lebar, FeiEr mundur mendekati kereta.

"Hong! Kau baik-baik saja?"

Hong yang duduk meringkuk di dalam kereta mengangguk, ia tahu ia tidak boleh banyak bergerak saat ini.

"Tuan muda kita harus segera pergi dari sini" bisik LuYan,

Sekitarnya hanya ada rumah besar Chang dan pepohonan lebat di depannya, beberapa rumah kecil milik warga agak jauh di depan, anak panah itu berasal dari daerah penuh pepohonan.

Tak lama beberapa anak panah kembali meluncur.

"Sheeett!" Mengejutkan kuda yang menarik kereta hingga kuda-kuda itu panik dan meringkik mengangkat kaki depannya tinggi.

"Heeeeee!!!"

FeiEr terlambat mengambil tali kekang saat kuda-kuda itu berlari pergi cepat .

"HongEr!!"

HongEr berpegangan kuat, keretanya tiba-tiba bergerak tanpa kusir.

FeiEr dan lainnya berusaha menggapai kereta yang meluncur cepat, tanpa pikir panjang semua mengejarnya.

"Hiaaaa hiaaa!!"

"Hong pegangan yang kuat!" Seru FeiEr.

Rombongan meninggalkan depan rumah Chang, lagipula situasi sangat tidak memungkinan, entah anak panah itu sengaja diluncurkan untuk melukai atau mengusir saja karena tidak ada satupun yang terkena.

Kuda DaHuang yang paling cepat XiaoBai melewati FeiEr mengejar kereta yang kudanya berlari karena panik hingga mengindahkan semua benda di depannya, apapun diterjang.

"Hiaaa!! Hiaaaa!!"

-----------------


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C21
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン