'Apakah dia merasa bersalah? Atau bahkan sebaliknya?' geram Nyonya Besar yang mulai sibuk dengan pikiran penuh dendam miliknya yang berlalu-lalang.
Dalam banyak kasus wanita itu terkadang mengharapkan sebuah keberuntungan agar dia bisa bertemu secara langsung dengan Nyonya Ratna. Layaknya sebuah takdir tanpa diperlukan adanya kesengajaan. Nyonya Besar juga akan menganggap itu semua adalah izin dari Tuan padanya untuk menuntut balas.
Tapi sayangnya, sejak Nyonya Besar menjemput Evan di rumah selingkuhan Nyonya Ratna itu adalah kali terakhir wanita itu bertemu dengan menantunya. Selebihnya dia tidak pernah bertemu lagi dengannya.
Sebenarnya Nyonya Besar bisa mencari dengan mengerahkan anak buah dan sebagainya. Tapi untuk apa? Itu hanya akan membuatnya menjadi lelah dan juga memberikan Evan rasa tercekik yang lebih banyak lagi.
Kegelapan masih saja bergelung jika saja Luci tidak pura-pura batuk demi mengetahui apakah Nyonya Besar masih ada di seberang panggilan atau tidak.