Buku terus... Baca terus... Membuatku sebal saja."
Terlalu banyak...
Banyak sekali kenangan indah dan berkesan, hingga membuat Selena tidak sanggup melangkah lagi.
"Jangan pergi... Jangan pergi... Kumohon."
Di koridor kelas 7 yang kosong, ada suara tangis tersedu-sedu yang terdengar lama.
*****
Lyana datang ke kamar Selena, dia tidak lagi marah-marah seperti biasa. Meski dia tahu Selena lebih telat pulang sekolah dari biasanya, Dia tidak bertanya apapun dan menegur Selena.
"Cristine akan pergi nanti sore..." kata Lyana sambil duduk di sebelah tempat tidur. Tangannya mengusap bahu Selena yang bergetar di atas tempat tidur. Meski Lyana tidak bisa melihat wajah Selena, dia tahu, Selena sedang menangis.
"Kamu harus ada di sana Selena. Mama akan pergi bersamamu."
Selena mengangguk, tangan yang menyumpal mulutnya dia buka. "A...aku hiks.... Akan... Datang..." suaranya terdengar patah dan serak.
***