Sejujurnya Lucas merasa geli dengan kepatuhan Selena padanya. Gadis ini benar-benar berhasil menarik perhatiannya dengan caranya sendiri.
"Nanti panggillah beberapa murid untuk membantu Anda, Bu Susi."
"Baik, Pak."
Setelah beberapa menit duduk di sana, Selena mulai merasakan keram di kaki. Gadis itu ingin sekali bergerak, tapi suara di luar masih terdengar, yang menandakan jika orang asing itu belum pergi dari gudang buku tersebut.
Lucas memandang Selena yang kini wajahnya miring ke samping. Dari jarak sedekat itu dia dapat melihat anak rambut gadis itu yang melengkung lucu dekat telinga.
Ini merupakan pertama kalinya, dia bisa sedekat ini dengan perempuan dan dia dapat menoleransinya dengan lama sekali.
Lucas kemudian melirik jam di pergelangan tangannya, kurang dari lima menit bel masuk akan berbunyi. Dan mereka malah terjebak di sini. Jika mereka tidak segera keluar, takutnya mereka dikunci di gedung perpustakaan semalaman. Tapi semoga saja kemalangan itu tidak terjadi.