"Soeroang Nathan Alfaro bersimpuh di sini, menangis di sini, dan terlihat menyedihkan di sini, benar-benar bukan seperti Nathan yang dikenal semua orang. Nathan Alfaro adalah seorang idola semua orang. Kalau kamu terlihat menyedihkan seperti ini, yang ada semua rasa hormat dan kagum orang-orang kepadamu akan hilang, dan mereka akan menertawakanmu. Apalagi, orang-orang yang nggak suka ama kamu," Silvi kini berjongkok, supaya dia bisa sejajar dengan Nathan. Dia kembali mengulurkan tangannya, hendak membantu Nathan berdiri tapi Nathan mengabaikannya. Luapan emosi Nathan tadi, hingga membuat wajah pucatnya merah padam perlahan sirna, untuk kemudian Nathan menghela napas panjang. Sambil memandang Silvi dengan tatapan angkuhnya.