"Sebenernya apa yang udah terjadi ama elo dan Panji, sampai lo bisa depresi kayak gini, Din?"
Mata Dinda terbelalak mendengar pertanyaan dari Nathan, dia benar-benar tak menyangka jika Nathan akan bertanya seperti itu kepadanya. Dinda kembali terperanjat saat Nathan menggenggam erat kedua pundaknya, kemudian memandangnya dengan tatapan anehnya itu.
"Jawab, Din,"
Dinda memalingkan wajahnya, tapi Nathan menahan wajah Dinda. Nathan tetap membuat wajah Dinda memandang ke arahnya.
Lagi, Dinda menelan ludahnya. Matanya kembali terbelalak tatkala Nathan hendak menciumnya. Dengan kasar Dinda mendorong tubuh Nathan. Sampai cowok itu mundur beberapa langkah sampai kedua tangannya melepaskan genggamannya pada Dinda.
"Ada hal yang nggak perlu elo tahu. Dan, nggak semua cewek suka disentuh ama elo!" teriak Dinda histeris.