"Apakah kamu masih ingin lagi?"
Melihat Lina yang ada di depannya, hati Erza pun mulai bangkit kembali. Lagi pula saat melihat wanita cantik seperti ini, pria mana yang tidak akan tergoda.
"Ha? Tapi..."
"Ini salahmu. Kau bahkan membuatku harus melakukannya semalaman dan sekarang kakiku sudah tidak kuat lagi untuk berjalan."
Keesokan harinya, Lina yang baru bangun pun menatap Erza dengan galak. Erza telah melakukan hal itu sepanjang malam dan sekarang tubuhnya sudah benar-benar kehabisan tenaga.
"Oh begitu. Apa kau tidak menyukainya? Apa aku yang harus membuatmu suka?"
Sejujurnya, perasaan yang dia rasakan tadi malam terlalu nyaman untuk seorang Erza. Erza bahkan sama sekali tidak pernah merasakan hal yang semacam itu.
"Tidak Tidak suamiku, aku mengaku salah. Aku tidak akan bicara seperti itu lagi. Pergilah." Ucap Lina yang dengan cepat menggelengkan kepalanya dengan ekspresi putus asa. Biasanya pria lah yang bersikap seperti ini tapi sekarang wanita ini yang melakukannya.