Tes…
Tes….
Bunyi tetes air terus tertangkap telinga Mihai, memaksanya membuka kelopak matanya yang berat.
"?!"
Matanya membulat lebar karena sekelilingnya hitam seluruhnya. Ia segera bangun dari posisi tidurnya dan menemukan dirinya yang entah sejak kapan telah terduduk di tengah ruangan hitam yang merupakan alam bawah sadarnya.
'Mengapa aku bisa ada di sini?!'
"Syukurlah…." Sebuah suara lembut tiba-tiba menggema.
Tiba-tiba, di depan Mihai sudah terpampang tangga dan pintu batu yang terbelenggu dengan lima rantai longgar. Mulutnya ternganga lebar saking kagetnya. Lantaran, seharusnya pintu itu belum ada di sana sebelum suara lembut itu terdengar.
Tes….
Tes….
Bunyi tetesan air kembali terdengar. Di saat yang bersamaan, sesuatu yang bercahaya mengalir jatuh menyusuri setiap anak tangga batu yang rapuh. Awalnya hanya satu tapi semakin lama semakin banyak. Itu ternyata merupakan butiran-butiran air dan butiran itu bersumber dari balik pintu batu yang terbuka.
Halo!
Terima kasih sudah membaca chapter ini :)
Sehat selalu <3