Selama menunggu keputusan dari ibu. Tidak ada lagi yang demo berkaitan tentangku, meski beberapa orang menyarankan kepadaku untuk pergi dari sini. Tetapi sayangnya, aku belum bisa meninggalkan tempat ini. Selain itu, aku pun butuh Dokter untuk memeriksa kesehatan Adikku. Malah mereka enggak percaya padaku, "Alah, paling alasan doag. Biar tetap di sini selamanya!" tidak habis pikir segitunya membenci diriku, padahal tadi sudah di berikan nasihat oleh ibu.
Memang nasihat dari ibu tidak mempan bagi kalian semua? Aneh deh seharusnya, bisa saja berubah pikiran selepas dapat wejangan. Ini malah sebaliknya aduh, kacau sekali hidupnya. Tak ada kehidupan lagi selain gosip mulu, coba berikan kreatif buatku biarkan warga bukan komplek sini. Terserah mau kemana? Setidaknya, enggak mencampuri urusan orang lain. Tetapi aku masih kepikiran setelah ada bacaan berkaitan mengenaiku, apakah Lusi marah padaku.