Meskipun sudah beberapa jam pun masih saja mereka di sini, ini mah bukan buat acara melainkan memantau aku. Karena dulu pernah terlibat permusuhan sama mereka. Seingatku berpihak kepada teman, setiba di kota Depok. Namun, ada juga pendapat bahwa aku condong memilih temannya. Daripada bergabung sama geng motor abal-abal. Entah apa alasan sebenarnya pilih teman? Sampai sekarang pun enggak ingat kejadian tersebut.
"Beruntung banget pada waktu itu, ternyata Frendy jago juga pilih keputusan yang tepat. Setahu aku tuh, kamu paling susah kalau mengambil keputusan. Tanpa aku sadar bahwa selama ini salah menilaimu! Aku pun merasakan apa Frendy rasakan sekarang!" ucap temanku sambil bisik-bisik di telingaku sebelah kiri. Memang kalau aku tak pilih teman jawaban bakal sama seperti ini? Atau mungkin membalikan fakta di depan mereka.