"Apakah kau berusaha untuk mengendalikan diri ku?"
"Tidak, hanya supaya kau tak melewati batas saja. Supaya kau ingat, hubungan gila kita ini, hanya akan menjadi rahasia untuk kita berdua saja, orang lain bahkan kawan kita sekali pun, tak ada yang boleh tau."
Max menghentikan langkahnya tepat di tengah pelataran yang gelap. Matanya menyorot tajam pada sesosok pria menggemaskan yang mengenakan tudung di kepalanya.
Ucapan yang di lontarkan Nathan memang sangat keterlaluan, terlebih dengan sifat ego yang begitu tinggi untuk di taklukkan.
Max memang selayaknya memposisikan diri dengan sangat rendah untuk pria incarannya itu. Namun di balik sosok yang sebenarnya, pria berparas oriental itu jelas saja berharga diri tinggi. Pendengarannya rasanya menjadi sangat sensitif untuk menyaring hal-hal yang dapat melukainya, termasuk dengan penolakan Nathan yang mutlak.