Perasaan cinta harusnya memang murni tanpa sebuah syarat. Seperti tangkupan lengan yang menyodor untuk di berikan sesuatu dengan se relanya. Harusnya tak berhak untuk mendesak sekali pun hal terkencil di inginkan.
Memasrahkan dua insan untuk saling merelakan diri. Membuat hal momen kecil sekali pun menjadi bagian memori yang di rasa cukup setimpal dengan penempatan istimewanya.
Harusnya cinta tulus seperti itu. Rela memberi pengorbanan atau sekali pun waktu yang lama untuk bisa bisa di berikan balasan yang memuaskan. Tak selayaknya untuk memaksakan diri, terus mendesak dan mengiming-imingi bayang kebahagian. Terlebih jika bujuk rayu itu lekas di respon hanya karena pertimbangan sosok lain tak akan pernah bisa sepertinya.
Seperti cinta tulus yang di berikan Ilham pada pria mungil yang di dambakanya setiap waktu. Usahanya yang memang sudah pada batas maksimal harus juga terdesak dengan waktunya yang sudah pada batas akhir.