Arini memulai lompatannya terlebih dahulu. Pradita jadi penasaran dan terdiam sejenak untuk memperhatikannya. Cewek itu benar-benar sangat cewek, begitu lemah gemulai. Cara melompatnya amat penuh perasaan.
Arini nyaris berhasil melakukan lompatan pertamanya, tapi berhenti ketika tangannya menekan punggung Opi. Sang ratu rubah tertawa-tawa centil dan histeris. Lalu ia mundur lagi, mengambil ancang-ancang dan hap! Ia berhasil melewati punggung Opi.
Pradita masih terpaku di tempatnya. "Cepetan, Dit!" seru Ayuna sambil menoleh ke belakang.
"Eh, iya. Bentar."
Pradita mengambil ancang-ancang dan berhasil melewati Ayuna. Ia lanjut melompat melewati Welas dengan mudah. Dan ketika ia hendak melewati Danu, badan sahabatnya itu malah agak naik ke atas hingga membuat Pradita terkejut.
"Arini!" seru Danu.