"Dia sendiri gak bisa jawab kenapa dia nyuruh lu buat jadi pacarnya waktu pertama, ya kan?" tuduh Danu sambil memasang wajah mengejek.
Pradita menggelengkan kepalanya. "Gua gak peduli sama itu semua, Cuk karena dia udah baek banget sama gua. Dia itu bener-bener perhatian banget sama gua."
Kini, wajah Danu berubah jadi kecewa. "Jadi, lu suka sama dia?"
"Ya. Gua jatuh cinta sama dia, Cuk."
Semoga saja pengakuannya ini pada Danu membuat sahabatnya itu sadar kalau semua usahanya untuk memisahkan Pradita dengan Bara itu tidak akan berhasil. Meski begitu, Pradita ingin melihat sejauh apa usaha Danu untuk melakukannya.
Danu mengangguk. "Ya, kalau lu udah ngomong kayak gitu, gua gak bisa apa-apa."
"Lu masih pengen supaya gua putus sama Bara?" tanya Pradita.
Danu menggelengkan kepalanya. "Kalau lu sendiri yang mau sama dia, gua gak bisa larang. Cuman kalau sampe gua nemuin sesuatu yang aneh sama dia, gua bakalan jadi orang pertama yang kasih tau ke lu."