Melihat lelaki yang sangat dia benci ada di apartement nya dengan memeluk adik tercinta membuat Calvino murka. Tanpa berfikir panjang langsung melayangkan pukulan. Tak ayal tubuh Leonard langsung terhuyung ke lantai. Dalam kondisi yang masih lemah membuatnya tak bisa mengimbangi serangan Calvino. Meskipun begitu pukulan Calvino masih saja membabi buta tak peduli pada dua wanita yang coba melerai.
"Hentikan, Kak. Kau bisa membunuhnya." Jerit Calista.
Pukulan Calvino terhenti bersamaan dengan itu menolehkan wajahnya pada sang adik tercinta. Wajahnya yang tampan masih diselimuti awan hitam diiringi gemuruh petir yang saling bersahutan.
Pembelaan sang adik pada lelaki brengsek ini telah membuat darahnya semakin mendidih. Sorot matanya menggelap pada siluet abu - abu. "Jadi kau membela lelaki brengsek ini, hah?"