Calvino masih saja menatap nanar punggung ringkih Kiara hingga menghilang dari pandangan. Setelah itu tatapannya beralih pada calista. Sorot matanya menajam berpadukan rahang mengeras, bersamaan dengan itu menyeret lengan ramping hingga mencapai mobil yang sudah menungguinya dilantai bawah. Dengan kasar melemparnya masuk ke dalam mobil.
"Aaww, sakit Kak." Namun, Calvino tidak lagi memedulikan rintih kesakitan sang adik akibat lengannya dicengkeram dengan sangat keras. Baginya cukup sudah pemberontakan dan sikap keras kepala Calista yang telah melemparkan keluarga Kafeel pada rasa malu.
Tidak mudah bagi Calvino menanggung malu dari cacian rekanan bisnis terlebih pada pemberitaan di media yang telah menyudutkan Calista bahwa dia adalah wanita yang tidak bermartabat.
Calvino sudah tidak tahan dengan itu semua. Selama ini cukup sudah dia berdiam diri dengan sikap keras kepala sang adik. Sekarang saatnya Calista mengerti dan paham bahwa tindakannya itu sama sekali tidak dibenarkan.
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi dan tinggalkan komentar!