Kicauan burung dan juga sinar mentari yang menyilau hangat melalui tirai jendela memaksanya membuka mata. Ekor matanya melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul enam pagi. Tidak mau terlambat sampai kantor ia segera melesat ke kamar mandi. Pagi ini ia merasa fresh, pegal – pegal di tubuhnya juga lenyap ketika air dingin mulai membasahi permukaan kulit.
Dalam keadaan seperti ini tiba - tiba terlintas nama Calista. Bagaimana kabarnya? Apa semalam Calista tidur lebih awal? Apa semalam Calista tidur dengan nyenyak? Apakah Calista nya baik – baik saja? Pertanyaan – pertanyaan itulah yang kini berputar – putar dalam benaknya. Namun, bayangan senyum bahagia yang terukir di bibir ranum ketika tertawa lepas bersama pria asing kemarin siang benar – benar telah melukai egonya.
Hallo, kalian masih setia nunggu? Terima kasih ya! Selalu dukung aku dengan memberikan power stone dan saran supaya cerita ini lebih baik.
Kalian menyukainya? Tambahkan ke koleksi!