Calista berdecih. "Jangan bermesraan di depanku! Kalian ini membuatku iri."
Lenata segera melepas pelukan kemudian menghampiri Calista, menanyakan di mana keberadaan kekasih sahabatnya tersebut. Wajah Calista berubah sedih lalu melayangkan tatapannya pada Calvino. Lenata paham bahwa ada yang tidak beres di sini. Ia coba mengalihkan topik perbincangan karena tidak ingin membuat calon adik iparnya ini semakin tenggelam dalam kesedihan.
"Oh iya Len, bagaimana kalau kamu menginap saja di apartement ku?"
"Sorry beb aku tidak bisa karena aku sudah booking hotel untuk melepas rindu ku dengan Kakak mu."
"Apa?" Calista tersentak begitu juga dengan Calvino namun, Lenata malah cengar cengir tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"Jangan menatap horor seperti itu! Aku cuma bercanda. Dengar yah, meskipun aku tinggal di London tapi … " jeda sejenak. "Adat timur melekat kuat dalam diri ku."
Hallo, kalian masih setia nunggu? Terima kasih ya! Selalu dukung aku dengan memberikan power stone dan saran supaya cerita ini lebih baik.