Setelah malam yang sangat romantis, tentu saja tidak berhenti begitu saja. Setelah menidurkan Azka dan jam masih menunjukkan pukul 22:32, baik Aqila maupun Arkan masih belum mengantuk dan melanjutkan beberapa obrolan ringan.
"Jadi nama panggilan kita apa nih?" ucap Aqila disela-sela obrolan.
"Hm, kok nanya gitu? gasuka sama panggilanku?"
"Engga, biar ga ganti-ganti aja sih hehe"
"Hm, akusih lebih suka manggil kamu love. Cuman malah kebiasaan sayang terus"
"Kalo Luf aja gimana?"
"Boleh... oiya luf ada yang belum kuceritain deh" Aqila langsung merubah posisinya dari yang bersandar pada Arkan, menjadi duduk menghadap Arkan ketika mendengar suara keseriusan dari suaminya.
"Waktu kita nikah, pagi-pagi ada yang sms aneh gitu. Akusih punya firasat gaenak, apalagi dia minta ketemuan di toko kamu."
"Ha?kenapa tokoku?"
"Gatau juga, aku gatau itu siapa juga soalnya isinya kaya gini ini (Arkan menunjukkan isi sms)"
"Cewe-cewemu dulu kali tuh, lagian kalo ini besoknya pernikahan kan tokoku tutup juga"
"Ya bisa jadi, karena alasan itu juga aku gadatang. Tapi yang anehnya, akukan gadateng tuh kok dia gangubungin lagi gitu padahal kan dia ngajak ketemuan tapi tokonya tutup. Setidaknya ngubungin buat ganti tempat ketemuan gitu kan biasanya."
"hm ya biasanya, yaudahlah kenapa dipikirin... emang kamu mau ketemu dia gitu?"
"Ya engga sih, kan penasaran aja luf..."
"Cih... bilang aja mau ketemu mantan"
"Apasih... cemburu yah hayooo"
"Engga sih ye, yaudah ah aku tidur bye. *padahal mau ngasih jatah, jadi gamood*"
"I can hear that luf..." setelah mengucapkan itu Arkan tersenyum dan menciumi Aqila dan merengkuhnya agar tidak lari.
"Arffkann sanfffhhfhtai"
"tai?"
"Santai yaallah.... lagian ih"
"Hehehe udah lama banget gagituan luf... 10 bulan loh"
"Lah kamu kira AKU???!!!!"
"Oiya sama hehe"
"Males banget disama-samain, aku yang gangelakuin selama 22 tahun selo-selo ajatuh"
"Kamu hanya belum merasakan nikmatnya luf, kalo udah pasti minta terus"
"Gakebalik tuh?"
"Hehehe, ya bareng atuhh"
"Btw wait, kamu gatertular penyakit-penyakit kelamin kan?" dengan mata sinis dan mendorong Arkan menjauh.
"YAALLAHHH LUFFFF, ya enggalah... emang aku nikahin kamu ga cek kesehatan dulu? lagian aku udah gaada seks dari terakhir kita seks lufff... Lagian kalo aku ada sakit apa kan kamu kena dong harusnya waktu kita seks, apalagi Azka normal-normal aja tuh. Kalo aku bermasalah kan bisa kena ke Azka juga, tapi gaada kan" Aqila terdiam melihat suaminya yang berbicara dengan cepat, panjang dan terdengar frustasi. Setelah kata terakhir suaminya, Aqila tertawa kencang, dan tersenyum gemas. Bukannya malam ini harusnya menjadi malam yang romantis?
"Kok ketawa?" dengan sayang Aqila memeluk suaminya dan mengelus kepalanya dengan penuh cinta.
"Tidak apa, kamu menggemaskan juga ternyata" sadar dengan situasi, Arkan dengan cepat membalas kekesalannya dengan meremas payurada Aqila dengan sangat hati-hati. Sadar akan sesuatu Arkan melepaskan diri dari pelukan Aqila.
"Tidurlah..."
"Kenapa?"
"Kemarin aku membaca banyak artikel untuk bisa seks denganmu, hampir disemua artikel banyak warning dan perhatian lebih. Aku takut tidak bisa mengontrol diriku dan malah melukaimu, apalagi ini yang pertama bagimu... aku hanya ingin memberi yang terbaik." dengan senyum merekah, Aqila mengusap pipi suaminya gemas.
"Kenapa kamu hari ini sangat menggemaskan? aku juga membacanya luf, karena ini yang pertama bagiku. Tapi sebagai seorang istri, sudah kewajibanku untuk melayanimu bukan? tidak apa, kita coba perlahan... Kamu bimbing aku, aku juga akan membimbingmu mana yang membuatku nyaman."
"MY LUFFF, I LOVE U... LOVE LOVE LOVE" Arkan hampir saja ingin menangis mendengar ucapan dari istrinya, dan langsung memeluk dan mencium puncak kepala Aqila penuh cinta. 'Ya Allah, tidakkah dia terlalu sempurna untukku?' batin Arkan berteriak nyaring.
*Warning disini bagi pembaca dibawah 20 tahun untuk berpikir sebagai edukasi dan tidak melakukan diluar nikah ya.*
Arkan perlahan melepaskan pelukannya dan menatap Aqila dengan penuh cinta yang teramat dalam, Aqila yang ditatap mulai memerah pipinya dan membuat Arkan mangkin gemas. Arkan langsung mencium bibir Aqila dengan lembut tetapi menuntut dan mengairahkan. Aqila bisa merasakan cinta sekaligus gairahnya mulai naik, yang disaat bersamaan payuradanya dipegang Arkan dan meremas dengan perlahan seperti mengusap tetapi menuntun Aqila untuk lebih bergairah. Ini Arkan lakukan dengan sangat pelan dan berusaha ekstra menaikkan gairah seorang 'perawan' yang sedang menyusui, karena menurut yang Arkan baca 'seorang wanita yang menyusui hormon estrogennya menurun, sedangkan hormon ini untuk membangkitkan gairah seks.
Disela-sela ciuman mesra, arkan mulai membuka satu persatu kancing baju Aqila dan ciuman mulai turun kearah leher berjalan pelan kearah belakang kuping lalu turun kearah payudara Aqila yang terlihat sangat penuh dan tentu saja membuat Arkan ingin menghisap sekaligus menjelajah.
"luf, boleh buka bhnya sebentar? aku ingin lihat dan mengecupnya" dengan cengiran dan muka berharap.
"Boleh, abis itu pasang lagi ya..."
Untuk membuka bh Arkan sudah hapal betul bahkan dengan mata terpejam, tapi tidak kali ini... mungkin akibat sudah terlalu lama tidak melakukan seks atau memang terlalu tegang menghadapi Aqila, tetapi Arkan sedikit kesusahan membuka kancing depan bh Aqila. Oh iya lebih tepatnya tegang untuk melihat yang ada dibalik bh ini, tetapi terhalang dengan perasaan takut menyakiti Aqila. Ya melihat suaminya kesusahan, Aqila membantunya dan ternyata tersemburlah Asi aqila. Melihat hal reaksi suami, Aqila tertawa dan malah menenggelamkan kepala suaminya didadanya.
"Kamu benar-benar menggemaskan luf"
Setelah sadar akan keterkejutannya, Arkan melepaskan diri sekaligus mengambil lap yang memang sudah dipersiapkannya jika ini terjadi. sambil mengelap Arkanpun memandangi payudara istrinya.
"Kamu tau luf? aku belum pernah melihat payudara secantik ini... bahkan rasanya aku akan orgasme sekarang juga."
Tapi tentu saja ditahan oleh Arkan, statusnya sebagai yang berpengalaman tetap harus dijaganya. Setelah mengelap dan Arkan mulai menciumi daerah sekitar payudara Aqila sampai kearah puting yang terlihat sangat keras dan menggemaskan, lagi-lagi Arkan tahan dan hanya mengecupkan sebentar. Khawatir Aqila tidak nyaman dan terlihat seperti akan menyemburkan asi kembali, Arkan memasangkan kembali bh Aqila. Karena menurut yang Arkan baca, rangsangan di payudara yang berlebihan akan membuat asi bocor. Disisi lain, Aqila sudah sangat terangsang karena kecupan-kecupan yanq Arkan berikan mulai turun ke bagian perut dan melewati pusar yang membuat sensasi geli untuk Aqila. Perlahan demi perlahan kecupan Arkan mulai dibarengi dengan menurunkan celana dalam aqila dan kecupan itu sampai di 'mulut bawah' Aqila, sekali lagi Arkan terpana akan tubuh Aqila yang satu ini.
Seumur hidupnya menjadi 'nakal' tidak ada yang benar-benar membuatnya terpikat disetiap senti tubuh wanita-wanita itu. Tapi istrinya ini berbeda, disetiap inci tubuh Aqila membuat Arkan mencintai lagi, lagi dan lagi sekaligus membuatnya terpana. Dengan perlahan dibukanya bibir vagina Aqila, dan terlihatlah klitoris yang mulai berair yang menandakan Aqila sudah sangat bergairah. Baru saja Arkan ingin bermain di vagina Aqila, Aqila meminta Arkan memutar badannya menjadi posisi 69. Arkan langsung melepaskan pakaian dan celananya, dengan merubah posisi arkan tau apa yang Aqila lakukan. Aqila melihat penis Arkan dengan melotot dan menelan ludahnya sendiri 'ya emang beda kalo liat yang asli gede banget ternyata muat ga ya?' batin Aqila berpikir.
"Tidak usah khawatir luf, vaginamu muat kok cuman akan sedikit terasa sakit. Aku usahain sepelan mungkin, dan aku yang akan bimbing kamu" Aqila hanya mengangguk patuh seakan belum pulih dari keterkejutannya.
"Eh aku ngomong apa?"
"Gaada, cuman matamu menunjukkan segalanya..." sambil tersenyum Arkan mulai membimbing Aqila untuk menggenggam penisnya dan mengajarinya bagaimana 'menyenangkan' penisnya. Dari mulai mengulum, mengenggam, memberi pelumas dan sebagainya *maaf Authornya baru cari tau segitu*. Tidak perlu waktu lama bagi Arkan mendapat orgasme ketika Aqila mengulum penisnya, karena dia sudah sangat-sangat-sangat tegang, kuluman aqila yang sangat amatir membuat Arkan mendapat sensasi baru dan tentu saja karena Arkan sudah lama tidak mendapat kenikmatan seperti ini.
"Luf, i'wanna come eurghh luf sayang, my wifee Aqilaaaa" lenguh Arkan serak saat orgasmenya datang.
Kali ini Arkan kalah, sebelum Aqila mendapat orgasmenya... tapi dilain sisi Aqila juga sudah ingin menjemput kenikmatan orgasmenya karena 'permainan' yang diberikan Arkan di vaginanya.
"Arkan.... eughhh.... ga kuat..." lenguhan pendek dan pelan *khawatir terdengar orang rumah* menandakan orgasme 'pertama dibawah sadar' Aqila yang tidak seheboh arkan tentunya. Mereka berdua beristirahat sejenak, kembali keposisi saling memeluk dan arkan tetap merangsang Aqila kembali dengan mengusap punggungnya menggunakan kuku-kuku Arkan.
"luf, masih kuat?"
"Masih insyaallah hehe" tapi mata Aqila sudah sayu, dan mulai nyaman berada didada Arkan.
"Besok-besok lagi aja deh, kamu bersih-bersih dulu sebelum tidur"
"Kamu?"
"Sendiri-sendiri aja, aku gamau ada ronde kedua hehehe"
"Gpp lagi..."
"Tidak malam ini luf"
"okey..."
Setelah bersih-bersih dan memastikan Azka tidur dengan nyaman, Aqila maupun Arkan sudah bersiap untuk tidur sampai terdengar suara tangisan Azka yang menghilangkan ngantuk kedua orang ini. Dengan telaten Aqila mengecek kondisi Azka dan memberikan asi untuknya, sebenarnya dia memang sangat menunggu untuk menyusui karena payudaranya sangat penuh dan sensitif sekali. Seusai menyusui Azka, Azka kembali tidur dengan nyaman dan diletakkan diboxnya. Dan triple A tidur dengan nyaman malam ini....
*Aqila POV*
Hai, sudah lama tidak menceritakan tentang sudut pandangku hehe... Malam ini sangat luar biasa, walaupun belum menjadi wanita seutuhnya bagi suamiku. Tapi 50% lah ya hahhaa, cerita diatas dibuat pelajaran yah jika kalian tidak ingin mengalami sepertiku. Okey abaikan segalanya, yang kurasakan malam yang sangat panjang ini adalah aku BA-HA-GI-A sekali... dari romantic dinner yang bener-bener romantic, obrolan-obrolan ringan yang membuat kita saling mengetahui satu sama lain, dan foreplay yang sangat lembut sekaligus menghanyutkan. Sejujurnya aku cukup kaget mengetahui suamiku AKA Arkan mencari tau mengenai seks pada ibu menyusui, karena sebenarnya akupun mencari tau ketika melewati leptopnya yang terbuka dan baru terpikir olehku hahha istri macam aku.
Aku tau, Arkan adalah seorang playboy yang melakukan seks bebas. Tapi ketika yang kurasakan tadi, seperti buka bersama playboy... u know, dia sangat lembut, pengertian, hati-hati, dan memastikan aku nyaman. Apa karena dia melakukannya dengan cinta? tapi aku sangat yakin dia sangat-sangat-sangat menahan gairahnya, bagaimana menurut kalian? koment ya...