"Kamu tidak perlu mengingat semuanya. Cepat atau lambat, kamu akan mengingatnya dengan baik. Untuk saat ini, nikmatilah saat istirahatmu di negara kita dan berkumpul bersama keluarga besar." Darren memegang kedua lengan sang istri dan tersenyum penuh kehangatan seperti biasanya. Calista masih tidak habis pikir. Apakah di kehidupan pertamanya dia pernah menyelamatkan sebuah negara sehingga di kehidupan kedua ini ada seorang pria tampan, tinggi, gagah, kaya raya, dan setia, juga bersedia menjadi suaminya dan mencintainya dengan sangat indah. Calista tersenyum dan mengangguk pelan.