Menikah, sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelum lulus kuliah, sudah bekerja, menghasilkan uang dan memberi kebahagiaan untuk keluarganya. Dulu, ia memiliki rencana indah dan sedang berusaha menggapai rencana itu. Sayangnya, di tengah perjalanan harus di hadapi perpisahan. Perpisahan yang menyakitkan, ia harus bangkit— merelakan kuliahnya mengulang satu semester hanya karena ia sedang mengobati patah hatinya, perlahan-lahan ia harus bangkit. Pria itu selalu menemani tanpa mengenal lelah, sikap yang terkadang berubah-ubah tapi tak membuat pria bernama Erik meninggalkan Gendis. Cinta namun gengsi ungkapan ini sangat pas menggambarkan keduanya, mereka sama-sama cinta hanya saja enggan bersuara sebelum akhirnya saling menyadari. Mereka sulit untuk berpisah.
"Lapar ..."