アプリをダウンロード
93.63% RE: Creator God / Chapter 353: CH.353 Masa Lalu

章 353: CH.353 Masa Lalu

Walau samar-samar, tetapi dalam tidurku, dan dalam mimpiku yang pasti bukan di alam bawah sadar, secuil masa lalu rasanya tercerahkan untukku.

Namun bisa dikatakan itu bukanlah memori yang bagus. Memori ini rasanya terbuka karena ada kejadian yang menimpa Heresia barusan ini.

Kalau boleh kuberi tahu, ini berhubungan ketika aku masih ada di Terra. Saat itu, adalah saat di mana seluruh emosiku keluar setelah kutahan bertahun-tahun di hadapan batu nisan mama.

Sekarang mungkin takdir buruk telah dipatahkan, dan nasib sudah berbelok. Betul, tapi rasanya ingatan itu begitu membekas di dalam diriku walau aku tak berkata tentang itu lagi.

Sudah menjadi janjiku sejak dulu setelah teriakan penuh emosi dan tangisan itu bahwa aku akan terus bergerak maju tanpa menengok ke belakangan lagi.

Mungkin aku beberapa kali mengingkarinya, seperti kejadian Kiera di mana aku tak bisa melepaskannya pergi begitu saja dan akhirnya membangkitkannya. Begitu pula tentang mama.

"Sayang, kamu tidak bisa tidur nyenyak ya? Mau aku temani?"

"Ah maaf aku membangunkanmu, tadinya aku mau cari udara segar sebentar sih. Tapi kalau sayang tidak keberatan tentu saja."

"Kuambil mantel untukmu dan aku juga. Udara malam begitu dingin. Sekalian seduh teh supaya pikirannya bisa lega dan tenang."

Tak nyaman karena mimpi itu, aku terbangun dan akhirnya keluar menuju teras yang bisa diakses dari kamar kami.

Namun secara tak sengaja ternyata aku membangunkan Kiera dalam tidurnya. Untung Kiera tidak ikut bangun, karena dia bisa protes-protes nanti.

Alasanku mencari udara segar supaya otakku terisi dengan oksigen lagi dan tentu, itu mendorongku untuk berpikir lebih positif.

Dengan teh yang dibawakan Kiera juga, rasanya lebih tenang karena yang diseduh oleh Kiera adalah teh penenang yang dulu sering kubuat di Kimino.

Kurasa saat Kiera membaca pikiranku, dia juga melihat bagaimana aku menyeduh teh herbal penenang itu dan mencobanya. Buktinya, itu berhasil.

Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan daunnya, tetapi itu tidak penting, karena aku bisa lebih kalem dengan kasih sayang Kiera.

"Hah…."

"Sayang terlihat sangat lelah dan pucat. Ada apa? Mau beri tahu aku apa yang terjadi dalam tidurmu sampai sebegitunya?"

Bukannya aku tidak mau lho ya, tetapi kalau aku memberi tahunya, rasanya membebani Kiera dengan cara yang tidak langsung.

Keterpurukkan ini, kesedihan dalamku ini, biarlah menjadi milikku seorang karena selain Jurai dan Shin, tidak ada yang tahu seberapa besarnya rasa sakitku waktu itu.

Namun Kiera juga seseorang yang amat kupercayai dan rasanya, di dalamnya segala masalaku bisa diselesaikan dengan bantuannya walau hanya bantuan mental.

Kurasa memang tidak ada salahnya aku memberi tahu Kiera karena hubungan keluarga kita sudah erat dan aku yakin bahwa Kiera pasti akan menanggapinya serius.

"Sebenarnya aku ingin menyimpannya sendiri awalnya, tetapi kurasa itu hanya akan memperburuk situasiku. Yang menggangguku adalah masa laluku."

"Masa lalu ya… dunia yang mana?"

"Terra. Di alur cerita yang berbeda, harusnya mama sudah terbunuh di tangan Kuroshin badjingan. Untunglah yang ini berhasil walau aku mati di Kimino."

Entah bagaimana, tetapi aku mampu kabur dari hadapan Kuroshin walau sangat susah payah waktu itu.

Jadi tak pernah aku heran atas kekuatan Kuroshin seorang kalau harus sampai menggunakan mode seriusnya.

Kalau boleh dikatakan, semisal saja aku kabur, seharusnya dia dapat membunuhku bahkan sebelum aku sempat kabur dari kayangan/Gods Palace.

Jadi itu yang memacuku berpikir bahwa Kuroshin selalu bermain-main saja. Pada satu sisi aku merasa aman karena dia tidak serius, tetapi di sisi lain aku merasa diremehkan.

Bagaimana pun juga, sebenarnya aku bahkan masih belum mampu melawan Kuroshin dalam keadaan tidak seriusnya. Batasannya tidak kukenal, sulit untuk menentukan keseriusan Kuroshin.

"Terra, berarti itu kejadian sebelum sayang bertemu denganku?"

"Apa aku tidak pernah memberi tahu? Mama bahkan mati sejak aku dan Jurai barusan lahir. Kakak perempuan kita, membunuh Kuroshin, tetapi kurasa itu hanya klonnya."

"Kemampuan Kuroshin memang tidak diketahui ujung batasnya di mana, mengerikan."

"Memang. Di situlah aku mempelajari kebenaran soal masa laluku yang entah menghilang dari memoriku dan mengarahkanku ke Demonirya."

Dan di dunia itulah, seluruh masalahku mulai melonjak semakin tidak jelas. Tak ada yang tersisa padaku selain kesengsaraan.

Tentu, itu sebelum aku bertemu dengan Kiera, dan dirinya mulai mengubahkanku perlahan-lahan. Ya walau itu tercapai, tapi itu berakhir lagi dengan keterpurukan yang sama begitu Kiera koma.

Jika ada yang bertanya mengapa aku bersikap beda dengan Kiera, walau ada Marie dan yang lain? Jawabannya hanya satu, Marie dan yang lain istri Lucifer, sedangkan Kiera istriku, istri Sin.

Kepribadianku mungkin banyak, tetapi semuanya dikontrol olehku, tubuh utama dan roh utama Sin. Bahkan ketika roh lain yang menjalankan tubuh ini, sifat dasarnya terpengaruh olehku.

Jadi dengan mudah saja kau mendapati sifat kepribadian yang lain sama sepertiku ketika di dunia luar, tetapi sangat berbeda ketika di alam bawah sadar.

"Demonirya ya…?"

"Maaf, jadi membuat sayang mengingat masa lalu yang tak menyenangkan."

"Tidak apa kok. Tetapi kalau aku mengatakan yang sebenarnya, aku tahu memang aku akan mati, tetapi sayang begitu mencintaiku dan membuatku lupa akan kematian itu."

Sungguh, Kiera yang justru perempuan tulen malah punya ketegaran yang melebihi diriku. Rasanya kalau ditanya, dia akan bertahan lebih lama bahkan membelakangiku untuk melindungi diriku yang lemah dan menyedihkan ini juga memberiku semangat.

Hebat ya diriku ini? Sangat hebat. Terlalu hebatnya sampai membuatku begitu menyedihkan dan tidak tahan akan masalah-masalah yang terhubung langsung, tidak langsung dengan Kuroshin.

Tidak, tidak lagi. Aku tak akan lagi mudah ditangguhkan oleh masalah Kuroshin begitu mudah. Hidupku masih panjang dan kutahu aku tidak akan istirahat tenang sampai Kuroshin mati.

Setidaknya kalau tidak bisa mati, biarkan dia menghilang dari kehidupanku dan seluruh masalah tak akan pernah datang lagi.

Sampai sekarang aku bahkan tak terpikirkan cara membunuh Kuroshin yang kupikir seluruh kekuatan dewa sudah di tangannya.

"Maaf ya, punya suami yang sepertiku ini. Bahkan aku tak bisa hidup tanpamu sampai harus membuat sihir pembangkitan."

"Hah~ sayang, perlu berapa kali kuucapkan bahwa seluruh milikku adalah untukmu? Di mana kau berada, kapan pun kau mau, aku akan ada di situ bersamamu sayang. Tak akan kubiarkan dirimu sendirian di tengah kegelapan ini."

"Terima kasih Kiera sayang. Memang, hanya kamu yang bisa kuandalkan sampai seperti ini. Memang, kaulah istriku yang selalu ada untukku."

Ucapan yang kami lontarkan satu sama lain mungkin terdengar seperti gombalan untuk orang lain. Namun, semua ucapan itu adalah janji nyata untuk terus menyemangati kami.

Terpisah dari yang tercinta itu penyiksaan batin yang paling tidak diinginkan siapa pun apalagi yang sudah menikah. Itulah mengapa janji walau lisan ini sungguh berarti.

Aku tidak bisa mengatakan bahwa jika badai masalah menghadang aku akan tetap kuat. Benar, tetapi aku akan tetap di situ menghadapinya sampai reda walau seluruh tenagaku lenyap.

Lari dari masalah itulah pecundang. Sudah berapa kali aku melakukan hal pecundang ini? Sekarang, aku tidak akan lagi begitu, karena kutahu Kiera akan terus tersenyum dan menggandeng tanganku untuk maju bersama walau arah tak menentu.

"Jangan khawatir, selama aku ada, semuanya akan tetap kuawasi. Berjuanglah semampumu sayang, sampai titik darah penghabisan."

"Tentu saja, itulah niatku. Sudah banyak air mata dan darah yang tertumpah selama puluhan ribu tahun ini, dan aku akan membalas semuanya karena akan jadi sia-sia semuanya itu nantinya jika tidak."

Mayat-mayat sudah banyak bergelintangan di sepanjang jalan hidupku, entah itu aku yang membunuh, atau korban dalam masalahku.

Membiarkan semuanya itu, artinya aku sama seperti Kuroshin yang hidup hanya untuk memuaskan egonya sendiri.

Sifatku mungkin mirip dengannya, tetapi aku tidak ingin hidupku sama kacau seperti dirinya. Sudah cukup hanya satu orang yang membuat bahkan satu alam semesta bahkan lebih mungkin menjadi kacau balau dan hancur perlahan-lahan.

"Nih, minum tehnya dulu, itu akan sedikit menenangkanmu."

"Ah iya, sampai kelupaan."

Dengan sedikit menyeruputnya, aku bisa merasakan bahwa daun ini masih segar dan baru saja dipetik oleh Kiera di kebun herbal belakang rumah.

Kenapa aku sampai lupa membiarkan Kiera melakukan hal sesulit itu? Hah… termakan emosi ya begini nih, lain kali hati-hati saja lah.

Buat yang tidak tahu, eh tunggu semuanya tidak tahu karena tidak mengamati. Intinya, rumahku itu sangat luas, dan jarak antara kamar dan dapur memang dekat.

Namun berbeda halnya dengan kebun herbal di mana banyak tanaman yang punya khasiat bagus. Itu sangat jauh di belakang, dan bahkan butuh waktu 15 menit dari kamar.

Kuberi tahu lagi, Kiera sudah kembali dalam waktu lima menit saja. Sekarang kalian bisa bayangkan, bagaimana cepatnya dia ke kebun belakang dan menyeduhnya?

'Ooo… kalau gitu kan dia bisa terbang, kan ada sihir, dunia fantasi.' Aku tahu ada yang berpikiran begitu, tetapi kami semua melarang penggunaan sihir kalau tidak terpaksa.

Setidaknya, dunia fantasi pun juga punya yang namanya hal rasional. Menggunakan sihir berlebihan itu sudah irasional.

"Sudah agak tenang?"

"Iya. Sayang kembali tidur aja dulu deh, aku masih mau menikmati angin malam."

"Jangan kelamaan lho, sudah larut malam dan tak bagus kena angin malam terlalu lama."

"Suamimu ini tahu kok sayang, sudah sana tidur lagi. Maaf jadi ngebangunin tadi."

Dengan sedikit mengelus kepala Kiera dengan halus, akhirnya dia masuk lagi dengan sedikit tersenyum sebelum meninggalkanku di bawah gelapnya malam.

Entah bagaimana, aurora bisa kulihat malam ini walau bukan di tempat yang punya suhu ekstra dingin seperti di kutub yang ada di Terra.

Mungkin ini suatu fenomena yang kebetulan, atau mungkin juga sebuah pertanda. Yang mana pun itu, hatiku merasa hangat dan tenang karena ucapan Kiera dan tindakannya tadi.

"Haih… pernah hidup sebagai perempuan hanya membuatku semakin peka terhadap sebuah perasaan saja. Sudah deh, tidur lagi saja."


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C353
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン