アプリをダウンロード
88.32% RE: Creator God / Chapter 333: CH.333 Pelampiasan Kepenatan

章 333: CH.333 Pelampiasan Kepenatan

Kau! Ya, kau yang sedang membaca chapter yang satu ini. Ya, masalah yang berdarah-darah sudah selesai. Sekarang kalian bisa tenang lagi? Atau jangan-jangan kalian ingin yang seperti itu lagi? Tidak, janganlah, itu konten yang dapat membuatmu jadi merinding dan mual.

Jangan dibayangkan tolong adegan-adegan sebelumnya walau bahkan di dalam pikiran author, semuanya sudah terbayang jelas. Namun demi kebaikan bersama, mari kita lupakan soal itu. Sekarang waktunya bersenang-senang melepas semua tekanan ini.

Pelampiasan macam apa kau tanya? Oh kalau sesuai dengan ajakan Shin, itu tidak sepenuhnya salah, tetapi bukan itu yang kumaksud. Justru malahan, dibanding semua jalan-jalan bersama itu, aku akan lebih memilih bertarung gaya gila.

Kenapa malah bertarung? Oh tentu, aku sudah terlalu penat mengurusi semua masalah beberapa bulan terakhir. Hah? Apa kau kata? Jumlah monsternya bertambah beberapa kali lipat? Kau pikir itu masalah buatku hah? Bukankah itu tinggal menggunakan kekuatan dewa dan selesai?

Nanti pingsan dan lain sebagainya? Kalian meremehkanku, beberapa waktu terakhir ini dalam pertarungan sengit pun dan menggunakan kekuatan melampui batas, malahan aku bertahan tanpa masalah. Jadi aku tidak perlu takut akan pingsan atau mengalami efek samping lainnya.

"Kau yakin Sin? Ini jumlah monsternya setengah dari Black Zone kemarin lho? Ini sudah masuk Purple Zone dan kau ingin menghabisi ini solo?"

"Memangnya tidak boleh? Lagipula ini tubuhku, hidupku, tentulah aku sendiri yang menentukan dan mengetahui batasanku sendiri. Beberapa waktu lalu ini membuat rasa lelahku bertumpuk menjadi segunung, saatnya melimpahkannya pada monster-monster."

"Hah~ kalau kau sudah berpikir seperti itu, kuyakin tidak akan ada obatnya. Ya sudahlah, terserahmu saja. Tapi jangan salahkan kami kalau nanti kami ikut campur jika kau mengalami masalah."

"Tentu, itu pilihan kalian."

Namanya sudah terlalu kesal, ya begini nih aku jadinya. Tanganku sudah teramat gatal untuk membunuh sesuatu. Tenang, bukan jadi psikopat yang gemar membunuh, tetapi membunuh monster-monster ini.

Walau sebenarnya aku tahu, yang salah pertama adalah manusia, mengusir para monster dari habitat asal mereka dan manusia mengubahnya menjadi tempat tinggal mereka. Otomatis saja sih memang kalau para monster mencoba merebut habitat asli mereka.

Namun memang, hukum rimba tetap berlaku. Siapa yang kuat, mereka yang menang, dan bertahan di atas. Jadi ya begini nih jadinya, para monster memang membunuh banyak orang, tetapi mereka lebih banyak terbantai.

Penyesalan kehilangan akan kawan sendiri walau bukan teman bicara hanya kawan bertarung itu pasti kurasakan. Makanya aku hanya memikirkan untuk membawa para pasukan yang terpercaya. Misalnya yang waktu itu menjadi teman seperjuangan kami yang kubantu, Miniscoule Nickt.

"Hadap-hadapan dengan musuh banyak sekaligus, ayo!!"

Oh ya, aku lupa bilang, ini kejadian tentu sudah lewat beberapa bulan setelah kami menyelesaikan masalah mana. Namun seharusnya pembuat onar tersebut masih berkeliaran belum ditangkap. Anehnya dia tidak melancarkan rencana lain lagi, apa karena tindakan kami tidak terduga dengan membuat mana replikasi?

Jadi, walau dengan rasa siaga, aku dan dua temanku menyiapkan banyak peralatan yang akan membantu kita untuk bertarung. Misal saja bagaimana kita membuat grappling hook agar dalam keadaan terpojok, bisa menghindar.

Atau yang lainnya seperti movement booster yang didasari dengan kekuatan gas sebagai pendorongnya. Dan kau tahu, dengan semua ini, gerakanku perlu dilatih lagi karena kecepatannya mengerikan dibanding biasanya.

Lebih lagi penggunaan grappling hook yang perlu akurasi tingkat tinggi. Bukan teknik bertarung yang buruk, tetapi ini bisa terbilang cukup rumit. Yahh setidaknya ini teknik bisa dipakai kalau melawan kerumuman, seperti kondisiku sekarang ini.

"Movztarta."

"Gerakan Sin makin tidak terlihat saja di lapangan yang tertutup seperti ini."

"Jangankan tidak terlihat, bahkan kalau bisa menangkap bayangannya, itu sudah luar biasa tambah banget."

Perbincangan teman-temanku meningatkanku, bahwa medan perang kali ini sama seperti pertarungan yang sebelumnya. Benar, ini di dalam hutan. Entah kenapa di dalam hutan lagi, aku tidak tahu. Namun medan ini sangatlah menguntungkanku saat menggunakan grappling hook.

Satu informasi tambahan tentangku, karena sihirku itu kubuat sendiri dengan penamaan yang apa saja di dalam otakku, maka soal resiko penggunaannya juga terkadang random. Namun sejauh ini tidak ada yang begitu besar, kecuali mantra sihir Kawakein.

Ujung-ujungnya semua sihirku itu sekali pakai selain yang biasa kupakai seperti LeFiera sihir terbang, atau Guast sihir mempercepat dan mengurangi gesekan, dan beberapa lainnya. Selain itu aku sering kali melupakan sihir itu karena tidak sering terpakai.

Bahkan sempat aku membuat sihir untuk bersih-bersih, masih ingat soal perpustakaan Hangousato di Kimino dulu? Secara reflek saja aku membuat sihir untuk membersihkan tempat itu dan memberikan pencahayaan. Oke, pencayahaan bisa diterima, tetapi sihir pembersih?

"Yiiiiiihhhaaa!!!"

Jadi orang gila sesaat dulu tidak masalah kan ya? Kan? Aku lagi benar-benar melepaskan seluruh batasanku sampai tidak tahu diri. Kekuatan dewa? Sudah kupakai juga, makanya bisa membunuh lebih dari ratusan dalam waktu kurang lebih lima menit saja.

Lelah? Jangankan lelah, bahkan sebulir keringat pun tidak ada padaku. Bagaimana bisa aku tidak kelelahan walau menggunakan kekuatan sebegini banyaknya? Kalau kau bertanya padaku, aku bertanya kepada siapa?

Bahkan aku sebenarnya masih belum sadar penuh akan kekuatanku sendiri. Hanya saja iya begitu, tetap kugunakan walau belum mengerti. Malahan yang paling kuhindari itu sihir RE dibanding kekuatan dewa. Sihir RE lebih dikenal untuk sangat membebaniku, soal itu aku pahami.

"Huft, seribu selesai. Masih banyak sih, tetapi aku harap aku bisa menyelesaikannya dalam waktu kurang dari dua jam."

"Kau gila Sin, dua jam? Kau ingin cari mati dengan waktu berburu hanya segitu? Bahkan bersama kita saja dengan jumlah monster lebih sedikit, kita menghabiskan waktu yang dua kali lipat lebih lama bahkan."

"Aku pun tahu, hanya saja kali aku mengerahkan segalanya dari awal juga dengan menghitung faktor lain seperti perkakas yang kita buat barusan ini. Semua itu sudah mengubah segala segi penilaian."

Dalam waktu enam menit sampai tujuh menit, angka seribu sudah tercapai. Oh ya, kalau ada yang penasaran bagaimana aku bisa menghitung semua monster mati ini, tentu tidak manual. Dengan bantuan kaca mataku yang dilengkapi sensor detak jantung, itu menjadi alat penilaian.

Setiap detak jantung yang berhenti akan terhitung sebagai satu kill count dan itulah yang dinilai sebagai seribu monster yang sudah terbunuh. Berhentilah menghitung manual, karena jumlahnya sudah terlalu mengerikan untuk dihitung manual.

Oh ya, kalau misal saja dalam waktu enam menit ada seribu monster, dalam satu jam ada sepuluh ribu, dikali setidaknya lima atau enam berarti… lima jam ya? Padahal aku bilang ingin menghabisinya sekitar dua jam saja, atau setidaknya tiga deh.

Mau bagaimana lagi, aku harus mempercepat gerakanku menjadi dua kali lipat lebih efiesien. Oh ya, teman-temanku yang tadi berbicara denganku itu tidak ada di sekitarku, hanya saja mereka melihat apa yang dilihat oleh kacamataku, dan tentu aku bicara melalui kacamata ini.

"Sin, jangan memaksakan diri lho, setidaknya kalau ingin menangani dalam waktu dua jam dengan kemampuan sebegitu lepasnya, tangani setengahnya saja."

"Iya sayang, aku mohon jangan terlalu memaksa diri."

"Tenang saja kalian semua, aku yakin aku berhasil kok. Kubisa membayangkan muka muram kalian dari sini."

Tanpa memperhitungkan banyak hal dan memikirkan yang lain, sambil terdiam saat yang lain menonton diriku, aku terus saja melanjutkan pembantaianku. Tadi kusadari bahwa jika memakai doppleganger, pastilah aku menyelesaikan lebih banyak.

Namun kau tahu, mengendalikannya itu sangatlah sulit, seperti membelah otakku menjadi beberapa bagian sebanyak jumlah bayanganmu. Normalnya aku pasti tidak mampu, tetapi seluruh kerjaku sudah diduplikasi oleh kekuatan dewa, jadi agak mereda sakitnya.

"Dengan cara yang sekompleks ini, bertarung semakin menjadi saja jadi lebih cepat. Kurasa memang ini cara yang efektif walau bayarannya juga mengerikan."

"Ngakak kamu Sin, pastilah begitu. Cepat beri tahu kami kalau batasannya mulai terasa."

"Iya, iya, dari tadi cerewet saja seolah-olah aku akan mati atau sebagainya saja."

Teknologi… itu yang kupakai untuk membantu semua ini agar prosesnya jadi lancar semua. Setidaknya itu memberikan sedikit dorongan agar aku lebih fokus untuk membunuh semua lawan di sekitar aeraku daripada otakku dipecah untuk melakukan beberapa hal.

Contoh saja, hanya untuk membunuh dan menghitung, kau tidak akan tahu seberapa banyaknya karena sudah kehilangan hitungannya. Akhir-akhirnya hanya bisa dinilai dari jumlah mayatnya saja walau pasti ada perbedaan siapa tahui ada mayat yang tertinggal.

Satu hal lagi, kalau ada mayat, pastikan kau membakarnya atau memungutnya, karena jika dibiarkan atau dikubur saja, kualitas mana akan menurun drastis di sekitar situ. Ditambah lagi monster akan muncul walau tanpa gerbang asalkan di monster itu sudah cukup menyimpan mana dari sekitar.

"Merepotkan juga harus mengambili mayatnya. Pada akhirnya aku benar-benar melakukan semuanya sendiri dalam waktu yang super singkat."

Normalnya, kau tidak akan menghitung waktu dua jam sebagai waktu yang singkat. Namun di dalam bertarung, satu jam atau lebih bahkan sudah terhitung normal. Makanya jangan heran kalau dari sebelum-sebelumnya, kau akan membutuhkan banyak waktu sampai hitungan jam.

Oke, mungkin selain yang di tengah lautan, semuanya butuh waktu berjam-jam. Kuakui itu berhasil karena medannya pun di air. Jika misal ada saja orang yang mengejekku, biarkan mereka merasakan petirku ini.

"Jumlahnya tersisa sepuluh persen lagi!! Hajar saja sampai habis!!"

"Berisik! Tanpa kau beri tahu, aku juga mengerti Jurai."

Kali-kali daripada membantuku, mungkin akan melihat kejadian ini jadi seperti melihat film saja. Ya mau bagaimana lagi, aksi yang dilancarkan begitu mulus dan kompleks di saat yang bersamaan. Benar-benar mereka itu pengen kuucel-ucel kepalanya karena kesal aku.

Tidak akan butuh waktu lama untuk sepuluh persen, itu berarti sekitar lima ribu lagi. Membutuhkan waktu lima menit untuk dua ribu bahkan lebih. Jadi hanya dalam waktu kurang lebih sepulu menit, aku sudah selesai.

"Sedikit lagi!!"

"Ouu!! Tinggal sedikit saja, aku akan hajar ini semua."


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C333
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン