アプリをダウンロード
78.51% RE: Creator God / Chapter 296: CH.296 Lanjut Bertarung

章 296: CH.296 Lanjut Bertarung

Banyak hal yang kupersiapkan tentunya, termasuk prediksi, perencanaan, komunikasi dengan LeArc yang lain, dan banyak lagi yang tak dapat terperinci secara singkat. Tak ada yang boleh dilewatkan, sama seperti sebelumnya.

Prediksi yang kami buat, para peneliti perusahaanku dan aku serta IAI sendiri, sudah menilai setidaknya butuh waktu hampir 4-5 bulan untuk portal yang selanjutnya. Yang mengejutkan adalah jumlah monsternya, 15000 monster lebih.

Dan yang lebih mengejutkannya lagi, posisi portalnya ada di tengah-tengah lautan! Bayangkan bertarung di tengah lautan, seperti apa itu rasanya. Jaraknya dari lokasi rumahku sekitar ratusan kilometer, dan ini menyatukan hampir seperempat portal bagian negara ini.

UNN sudah memperbaharui tingkat bahaya untuk setiap negara. Sekejap saja wilayah negara ini meningkat jadi Red Zone B-3. Tingkat kesulitan Red Zone kedua, dan yang ditemukan punya kesulitan yang sama untuk negara ke tiga.

"Benar-benar ya kita harus melawan puluhan ribu monster sedangkan beberapa bulan lalu kita sudah melawan sekitar 4000 monster?"

"Mau bagaimana lagi, kalau kita biarkan, monster itu akan menguasai negara ini dalam waktu singkat. Malahan aku lebih khawatir dengan daerah Black Zone yang barusan muncul, hanya satu sih, tetapi negara itu punya resiko musnah seperti yang pernah terjadi sebelumnya."

Soal bertarung aku tidak pernah protes, yang berbicara itu Shin dan Jurai. Bisa dibilang mungkin mereka tidak pernah mempermasalahkan bertarung terus-menerus, tetapi kalau skala lawannya begitu besar, tentu saja energi mereka cepat terkurasnya.

Oh ya, selama beberapa bulan ini, tidak kudapati ada hal aneh yang kurasakan pada diriku walau menggunakan kekuatan melebihi batas waktu itu. Entah efeknya melambat atau menumpuk, tetapi semoga tidak terjadi apa pun saat aku bertarung setelah ini.

Perserikatkan para pemburu atau UNN meminta aku dan teman-temanku untuk segera menolong daerah Black Zone yang barusan dinilai beberapa waktu lalu setelah ini. Sekarang kami harus mengurusi yang ini terlebih dahulu karena ancamannya juga tidak kecil.

"Cih, bertarung saja terus-menerus, aku dari bersemangat menjadi muak lama-lama."

"Kau memberikan contoh yang buruk Jurai bagi anak-anakku. Sebaiknya kau diam saja dasar maniak bertarung. Ke mana semangatmu yang dulu?"

"Seharusnya aku tidak ikut bertarung di sini, hanya saja kalian yang menarikku untuk datang dan membantu kalian. Sekarang malah keterusan."

Sebenarnya Jurai itu niat menolong atau tidak sih? Namun biarlah, orang sekarang dia sudah dijewer oleh Aeria dan dimarah-marahi. Sukurin, mampus kan kau Jurai? Salah sendiri nolongin nggak tulus.

Sejak awal segala bantuan yang kuterima, kuminta dengan permohonan tulus dan tidak ada unsur paksaan. Kalau memang Jurai yang merasa terpaksa karena pertemanan atau persahabatan kami sudah erat, apa ya salahku? Tidak kan?

Namun ini memang gila. Pertarungan ini benar-benar memuakkan. Bahkan Jurai saja yang paling maniak bertarung di sini dari antara kami saja, sudah lelah bertarung sekarang. Tentu saja, setiap kali bertarung, monster-monster yang kuatnya tidak masuk akal selalu muncul.

Sekarang aku sudah pastikan ini ada hubungannya dengan dewa suruhan atau bawahan Kuroshin. Dia sengaja merencanakan semua ini untuk membuatku menderita. Hei Kuroshin, kalau ingin menyiksaku lebih pintar sedikit tidak bisa ya?

"Iya, iya, Ae-chan, ampun, ampuunn."

"Sudahlah Aeria, Jurai juga mengatakan hal yang tidak salah sebenarnya, hanya saja cara mengucapkannya yang kurang tepat. Aku pun sebenarnya merasa lelah, malahan sekarang bertarung di atas air, benar-benar ini."

"Memang sih ini merepotkan. Namun apa kita harus menanganinya? Maksudku ini portal di atas lautan, memang monster bisa bertahan di atas air?"

Pertanyaan yang pintar, apa monster yang keluar dari portal bisa bertahan di lautan seperti ini. Namun kuberi nilai 4/10 untuk tidak putar otak soal ras para monster yang lain. Tidak mungkin mengirimkan pasukan darat bukan ke lautan? Jadi kali ini pasukan air yang muncul.

Para pemburu yang bersama kami kali ini dikhususkan untuk yang mampu berselancar dan setidaknya tidak takut air. Yang bisa berselancar, tentu saja menggunakan papan selancar, tetapi yang tidak bisa, menggunakan jet ski.

Beberapa bulan sebelum ini, semuanya sudah mulai berlatih untuk pertarungan hari ini. Kujamin waktunya bisa mencapai 5 jam lebih dengan kecepatan berburu normal. Namun karena ini di atas air, bisa lebih lambat dari yang kami duga pastinya.

Oh ya, ada beberapa petarung khusus yang mampu menyelam. Ini bisa menjadi kartu AS kalau ingin membunuh monster kelas evolusi tinggi. Sama seperti sebelumnya, aku telah menyiapkan pasukan dengan senjata api.

Tidak jauh dari itu, para pemburu juga ada yang membawa senjata api karena senjata tajam di sini hampir mustahil untuk digunakan. Namun tentu saja, bagi aku dan teman-temanku, tetap saja kami memakai cara bertarung yang sama.

Kalau ada yang heran bagaimana bisa, akan kujelaskan dalam dua kalimat. Sebelumnya ada alat sihir yang aku sudah buat, dan itu berfungsi untuk membuatku mengapung sambil berdiri. Bagi Shin yang menggunakan sihir, dari atas kapal pun bisa seharusnya.

Oh ya, ada satu lagi, ini keuntungan semata sebenarnya. Sihir bertipe petir atau elemen petir. Ingat bahwa air itu bersifat konduksi atau sebagai penghantar petir? Tentu saja, kalau menggunakan sihir bertipekan petir di sini, akan sangat menguntungkan.

"Baru kali ini aku melihat kalian memiliki otak yang berpikir terlalu dangkal. Jangan-jangan kalian pesimis melawan monster di atas lautan? Oh ayolah, aku sudah memberikan kalian penjelasan dan rencana yang mantap."

"Aku paham sih, tetapi rasanya memang—tunggu, lihat itu, portalnya sudah terbuka."

"Cukup cepat juga. Semuanya, bersiap!! Pertarungan akan dimulai!"

Baru saja kami bercakap-cakap, tiba-tiba Shin menyadari bahwa portalnya sudah terbuka. Jumlah pasukan peselancar ada sekitar 20 orang, yang membawa senjata api lebih dari 40, di atas jet ski 50 orang, dan sisanya hanyalah kami.

Jumlah para pemburu yang bisa bertarung di atas air begitu sedikit, atau lebih tepatnya terbatasi. Kalau para pembawa senjata api di sini menyerang yang terlewat dari bagian para peselancar dan pejet ski. Alias hanya membunuh yang berhasil menembus pertahanan pertama.

Model kami menyerang itu melingkar, banyak kapal yang membentuk sebuah lingkaran layaknya barrier. Kupikir ini cara yang paling efektif di atas air, karena medannya yang luas jadi menutup celahnya dengan cara ini.

Tenang saja, kali ini aku tidak akan menggunakan kekuatan dewaku. Beneran, aku tidak akan memungkiri perkataanku lagi. Namun ya… kalau benar-benar terpaksa, ya apa boleh buat kan? Daripada itu, aku lebih mending menggunakan mantra sihir LeFiera alias sihir untuk terbang.

"Lakukan rencana yang sudah kubicarakan, semuanya serang!!"

Benar saja dugaanku, pertarungan ini beberapa kali terhambat dan semakin saja banyak korban entah korban jiwa atau yang hanya sekedar terluka. Tantangan melawan di atas laut lebih besar, dan para pemburu belum terbiasa walau sudah latihan.

Namun tidak ada kata menyerah di sini, tidak akan kubiarkan siapa pun mundur layaknya pengecut. Lebih baik mati bertarung dengan terhormat, daripada hidup sebagai pengecut yang kabur dari pertarungan.

"Sin, musuh-musuh ini tidak semuanya mumpuni bertarung di atas air. Kuyakin portal ini hanya berisi monster dengan kepintaran yang rendah. Apa kau yakin ingin membuang waktu dengan bertarung jarak dekat?"

"Kau ingin lakukan rencana yang sihir itu? Aku tidak masalah sih, tetapi pasukan harus mundur terlebih dahulu baru lancarkan serangan sihir."

"Tolong bukakan jalan untukku. Minta semua pasukan mundur selagi kau menahan para monster yang bisa bertarung di atas air."

Shin ingin langsung menjalankan rencana sampingan yaitu menggunakan sihir seperti yang kubilang. Tidak perlu petir bertegangan tinggi, petir sekecil mungkin pun boleh. Oh ya, sihir listrik dan petir itu berbeda ya, cari tahu bedanya apa sana, aku enggan memberi tahu.

Intinya dengan sihir petir maka hanguslah para monster ini di atas lautan. Kujamin mereka akan naik pitam ketika kami menggunakan cara curang seperti menggunakan sains. Namun tidak pernah ada yang melarang bukan? Namanya juga bertarung, mana ada seenaknya lawan mengontrol apa yang bisa kita lakukan untuk melawannya.

Setelah memberi waktu untuk para pasukan mundur dan memberi jarak dengan gerombolan monster itu, aku pun mundur untuk memberikan kelegaan bagi Shin. Satu sihir petir skala tinggi tolong ya, untung monster-monster ini.

Oh ya, walau kukatakan petir kecil pun sebenarnya tidak masalah, tetapi kami ingin sihir ini menjadi fantastis, jadi kami lebih-lebihkan saja. Toh juga tidak seperti kami akan kehilangan apa pun dengan menggunakan sihir ini. Justru lebih efektif malahan.

"Kali ini Engram yang mana? Aku penasaran Engram apalagi yang kau akan tunjukkan padaku."

"Hohoho, rasa penasaran yang bagus. Seharusnya kau sudah tahu ini, tetapi kuberi tahu saja sambil mempraktekan."

Shin membuka gulungan Engram yang dia sudah simpan dan menuangkan sedikit mana untuk memecahkan penghalang yang berguna sebagai metode pengamanan. Dengan cara ini, Engram tidak akan digunakan jika tidak sengaja dibuka misal oleh anak-anak.

Sebenarnya aku sedikit tidak setuju soal menggunakan sihir petir, mayat monsternya akan gosong nanti. Kualitasnya akan menurun drastis kalau aku menggunakan sihir petir di atas air layaknya menggunakan sihir api.

Seketika lingkaran sihir yang tergambar di gulungan itu bersinar berwarna biru dan menghilang. Namun anehnya tidak ada tanda signifikan bahwa sihir itu teraktivasi, apa Engram ini produk gagal? Tidak, seharusnya Shin tidak membawa produk gagal.

"Tunggu sebentar, sabar sebentar.

"Aku baru saja ingin tanya, sebenarnya itu Engram untuk sihir apa sih?"

"Kalau aku beri tahu namanya tidak seru, bagaimana kalau kau menebaknya saja Sin?"

Aku? Menebaknya? Bagaimana bisa? Namun apa yang biasanya berhubungan dengan petir? Aku jarang mempelajari soal yang berhubungan dengan petir, tetapi aku tahu petir punya awannya sendiri untuk bisa menciptakannya. Tunggu, jangan-jangan dia akan menggunakan awan petir yang satu ini!?

Tidak, tidak, kalau dia menggunakan sihir itu, maka bukan hanya petir bertegangan tinggi saja, tetapi skalanya pun luar biasa. Sihir ini memanggil salah satu fenomena alam dengan paksa, caranya dengan memanaskan awan dengan drastis. Awan petir—Cumulonimbus.

"Sialan kau Shin, sudah kubilang sihir tingkat rendah saja. Malahan kau memanggil sihir tingkat super tinggi."

"Katakan, apa nama sihir yang kupakai."

"Hanya satu, Cumulonimbus."


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C296
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン